Oleh : Rivaldi Adrian
Pengalihan subsidi menjadi BLT BBM diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Penyebabnya, BLT BBM akan menjaga daya beli masyarakat dan menyehatkan perekonomian Indonesia.
Situasi di Eropa timur yang belum kondusif karena ada gejolak politik, berpengaruh besar terhadap harga minyak mentah dunia, karena salah satu kilang minyaknya ada di sana. Saat harga minyak mentah berubah maka pemerintah terpaksa mengubah harga BBM juga. Namun efek dari penyesuaian harga dan pengurangan subsidi bahan bakar minyak, diobati oleh pemberian BLT BBM kepada rakyat kecil.
BLT BBM mulai diberikan ke masyarakat sejak bulan September 2022, dan disalurkan via Kantor Pos. Masyarakat juga bisa memeriksa statusnya apakah berhak menerima BLT atau tidak, melalui situs Kementerian Sosial. Pemberian BLT diapresiasi karena diberikan ke rakyat kecil yang membutuhkan, sekaligus menjaga daya beli mereka.
Analis Utama Ekonomi dan Politik Reyhan Noor menyatakan bahwa BLT BBM efektif karena sasaran penerima lebih jelas. Pemerintah memiliki basis data untuk memberikan BLT. Untuk mengamankan keberlanjutan kebijakan ke depan, maka strateginya adalah dengan memberikan BLT BBM dan mengamankan persediaan bahan pangan.
Dalam artian, BLT BBM efektif karena bisa meringankan beban masyarakat yang tidak mampu. Perubahan harga BBM mau tak mau membuat mereka harus berpikir ulang sebelum belanja, karena harga-harga barang juga berubah. Namun ketika ada pemberian BLT BBM, mereka bisa membelanjakannya dan stok sembako serta bahan pangan lain aman.
Rakyat kecil sangat mengapresiasi pemberian BLT BBM, karena bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Selain itu, BLT BBM juga bisa menjaga daya beli sehingga pasar tetap dinamis. Dalam artian, BLT adalah pemicu agar transaksi terus terjadi sehingga ada perputaran uang, dan roda perekonomian negara terus berputar.
Transaksi di pasar memang harus dilakukan agar perekonomian terjaga, karena jika tidak ada aktivitas jual beli, berbahaya bagi kesehatan ekonomi negara. Oleh karena itu pemerintah berpesan agar BLT BBM langsugn dihabiskan saja. Jangan ditabung atau dibelanjakan benda yang konsumtif, misalnya untuk membayar cicilan HP.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa penyaluran BLT BBM harus dipercepat agar menjaga daya beli masyarakat. Sampai pertengahan September 2022, baru 40% BLT BBM yang disalurkan. Oleh karena itu Kementerian Sosial wajib untuk menyalurkannya ke seluruh Indonesia.
Pemerintah memikirkan cara agar daya beli masyarakat tetap bagus walau ada perubahan harga barang-barang di pasar, sebagai efek dari perubahan harga BBM. Daya beli masyarakat dari Sabang sampai Merauke wajib untuk dijaga, karena menjadi cara pemerintah untuk bersikap adil. Tidak hanya masyarakat di Jawa yang merasakan efek positifnya, tapi juga di luar Jawa.
Terlebih harga barang-barang di luar Jawa relatif lebih tinggi, sehingga diharap pemberian BLT BBM akan menaikkan kembali transaksi di pasar. Perputaran uang akan tetap lancar walau harga-harga mengalami perubahan, karena ada uang BLT BBM yang bisa dibelanjakan oleh masyarakat.
Pemberian BLT BBM memang tidak hanya khusus di Jawa tapi juga di luar Jawa, sampai ke pelosok Papua. Pemerintah bertindak adil dan mengaplikasikan Sila Pancasila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ketika harga BBM di seluruh Indonesia mengalami perubahan, maka BLT juga diberikan ke seluruh daerah di Indonesia.
Daya beli masyarakat menjadi titik perhatian pemerintah karena evaluasi dari awal masa pandemi, di mana ada larangan keluar rumah (untuk sementara) dan setelah itu perekonomian lesu. Penyebabnya karena banyak orang yang kena PHK. Saat ekonomi lesu dan pasar sepi maka daya beli harus ditingkatkan, dan solusinya adalah bansos.
Pemberian bantuan kembali dilakukan saat efek pandemi mereda dan ada perubahan harga BBM. Diharap BLT bisa tetap membuat pasar dinamis dan tidak mati suri. Uang akan tetap berputar dan perekonomian Indonesia kembali sehat. Masyarakat akan membeli sembako dan berbagai kebutuhan lain, berapapun harganya, karena mereka sudah memegang uang BLT untuk dibelanjakan.
Jika BLT BBM diberikan langsung ke rakyat kecil maka akan sangat efektif karena subsidinya langsung kepada yagn berhak. Berbeda jika subsidi diberikan dalam bentuk potongan harga seperti dulu, dan akan ada orang kaya yang membeli BBM subsidi (seperti Pertalite dan Solar), sehingga kurang efektif.
BLT BBM akan efektif untuk membantu menjaga daya beli masyarakat, karena uangnya dibelanjakan dan akhirnya terjadi perputaran uang setiap hari. Daya beli rakyat harus dijaga karena jika tidak, pasar sepi dan membahayakan perekonomian negara. Oleh karena itu masyarakat mengapresiasi pemberian BLT BBM karena selain menolong mereka untuk belanja, juga menjaga daya beli.
Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara