Cegah Golput, Pemilih Muda Harus Aktif dalam Pemilu 2024

29

Oleh : Safira Tri Ningsih 

Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, menyuarakan seruan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Melalui kuliah umum Bela Negara di Universitas Bung Hatta (UBH), Mahfud menekankan bahwa berpartisipasi dalam pemilu adalah bentuk nyata dari semangat bela negara, dengan tujuan memilih pemimpin secara bersama-sama.

Dalam paparannya, Mahfud mendorong mahasiswa untuk aktif terlibat dalam pemilu sebagai tanggung jawab sebagai warga negara yang memiliki peran dalam membangun masa depan bangsa. Ia menegaskan bahwa pemilihan pemimpin bukan untuk memilih yang hebat, tetapi untuk memperkecil peluang pemimpin yang tidak ideal.

Di sisi lain, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, menyatakan bahwa golput atau tidak menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2024 dianggap haram berdasarkan fatwa MUI. Cholil menegaskan bahwa golput setara dengan ketidakbertanggungjawaban terhadap keberlangsungan negara, sesuai dengan fatwa Ijtima Ulama II se-Indonesia pada 2009.

Cholil mendesak masyarakat untuk memilih salah satu dari tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, mengingat pentingnya kepemimpinan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan negara. Dia menekankan bahwa Indonesia tanpa presiden dapat membawa dampak yang lebih buruk dibandingkan memiliki pemimpin yang tidak ideal.

Generasi muda, yang saat ini menyumbang sekitar 33,6 persen dari jumlah pemilih, memiliki peran strategis dalam Pemilu 2024. Dalam rangka menciptakan pemilu yang aman dan damai, perlu adanya partisipasi aktif dari generasi muda. Dengan jumlah pemilih generasi muda yang besar, mereka memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga integritas dan keberlangsungan proses demokrasi.

Herwyn JH Malonda, anggota Bawaslu, menyatakan bahwa peran generasi muda tidak hanya terbatas pada pencoblosan, tetapi juga melibatkan mereka dalam menciptakan pemilu yang terlegitimasi dan berintegritas. Mereka dapat menjadi pengkoreksi kualitas pelayanan publik dan lembaga penyelenggara pemilu.

Seiring berjalannya tahapan Pemilu Serentak 2024, hambatan dan ancaman yang mungkin muncul perlu diantisipasi untuk menjaga jalannya pemilu dengan aman dan damai. Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu.

Panji Suminar, pakar politik dan akademikus Universitas Bengkulu, menekankan bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam menentukan arah dan arus perkembangan politik. Mereka, sebagai penduduk terbesar di dunia daring, memiliki pengaruh besar dalam menciptakan arus yang dapat mengubah kebijakan.

Peran aktif generasi muda dalam Pemilu 2024 tidak hanya sebagai pemilih, melainkan juga sebagai relawan kampanye, penulis, dan aktivis politik yang berperan dalam menggunakan media sosial dan teknologi informasi. Dengan mengajak generasi muda untuk membantu memobilisasi dukungan dan menyampaikan pesan positif, pelaksanaan Pemilu 2024 diharapkan dapat berjalan dengan aman dan damai.

Dalam menghadapi pelaksanaan Pemilu 2024, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan mengingat potensi provokasi yang dapat mengganggu jalannya pemilu. Generasi muda diharapkan dapat memainkan peran penting dalam kampanye Pemilu yang damai dan mendukung integritas proses demokrasi.

Hendra Hariyanto, Ketua KNPI Lombok Barat, menekankan bahwa suksesnya Pemilu merupakan tanggung jawab bersama. Pemuda harus terus aktif menyuarakan narasi positif tentang Pemilu, berpartisipasi sebagai relawan, dan menyosialisasikan tahapan-tahapan Pemilu untuk menjaga jalannya Pemilu dengan kondusif.

Dalam konteks ini, Hendra Hariyanto mengajak generasi muda untuk tidak hanya aktif dalam mencoblos, tetapi juga dalam menyuarakan narasi positif tentang Pemilu. Pemuda diharapkan terus mengampanyekan pentingnya menjaga proses demokrasi agar berjalan dengan aman dan kondusif. Mereka juga diingatkan untuk aktif dalam menyosialisasikan tahapan-tahapan Pemilu guna memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat.

Pemuda sebagai agen perubahan juga harus memberikan kontribusi positif pada aspek demokrasi. Dengan keterlibatan mereka, Pemilu diharapkan tidak hanya berlangsung sebagai rutinitas administratif, melainkan sebagai momen untuk memperkuat fondasi bangsa dan negara.

Dengan melibatkan generasi muda secara aktif, Pemilu 2024 diharapkan tidak hanya berjalan sebagai rutinitas, tetapi juga sebagai momentum untuk membentuk masa depan politik yang lebih inklusif dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Melalui peran generasi muda dalam Pemilu, kita dapat menciptakan sistem politik yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Pemuda sebagai tulang punggung bangsa memiliki tanggung jawab untuk membawa perubahan positif dalam dinamika politik Indonesia.

Dengan keterlibatan aktif dan pemahaman mendalam tentang pentingnya partisipasi dalam Pemilu 2024, generasi muda dapat memainkan peran kunci dalam menjaga integritas dan kesehatan demokrasi. Langkah-langkah preventif dan peran mereka dalam mengkampanyekan pemilu yang bersih, aman, dan damai akan membantu menciptakan iklim politik yang kondusif untuk berbagai aspirasi masyarakat.

Dengan demikian, upaya untuk mencegah golput dapat berhasil melalui kolaborasi antara semua elemen masyarakat, terutama generasi muda. Pemilu yang diwarnai oleh partisipasi aktif mereka akan membawa dampak positif dalam membangun masa depan politik yang lebih cerah dan berdaya saing. 

Melalui semangat bela negara dan kewajiban sebagai warga negara yang dipegang teguh oleh generasi muda, kita dapat bersama-sama merajut masa depan demokrasi Indonesia yang lebih baik.

Penulis adalah Kontributor Daris Pustaka