Jakarta-Intipnews.com: International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional mencatat Indonesia masuk ke dalam negara dengan ekonomi dan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia.
Daftar ekonomi terbesar dunia ini mengacu pada tingkat Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mengacu Purchasing Power Parity (PPP).
Berdasarkan data World Economic Outlook IMF edisi Oktober 2022, PDB Indonesia mencapai USD4,02 triliun. Jumlah tersebut membuat Indonesia berada di posisi ke 7 diatas Brazil dengan PDB USD 3,78 triliun, Inggris dengan PDB USD 3,77 triliun, dan Prancis dengan PDB USD 3,68 triliun.
Menteri Koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin meningkat, optimisme tersebut muncul karena Indonesia konsisten mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen selama tiga triwulan berturut-turut.
“Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyatakan Indonesia adalah bright spot in the dark. Jadi kit akita lebih terang dari negara-negara lain. pertumbuhan ekonomi kita akhir tahun ini diperkirakan masih 5,2% dan tahun depan diperkirakan 5,3%.” Ucap Airlangga, Senin (31/10/2022)
Ia juga berharap, melihat grafik pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia-Pasifik yang mengalami tren positif seperti China 4%, India 6%, dan Indonesia 5%. “jadi, kami berharap tahun depan Asia-Pasifik menjadi penggerak ekonomi dunia.” Ujarnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus melesat sampai akhir tahun ini. Meskipun pada saat yang sama, masyarakat Indonesia dihadapkan pada kenaikan beberapa harga komoditas.
“Karena memang masyarakat kita dihadapkan pada ekonomi yang lagi tumbuh bagus. Tiga kuartal berturut-turut kita tumbuh di atas 5 (persen). Meskipun kemarin naik BBM 30 persen, di mana-mana masih macet. Permintaan, consumer confidence masih sangat kuat,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun dunia saat ini sedang dilanda badai inflasi dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih membaik daripada kuartal ke II 2022.
“Sehingga Indonesia punya banyak alasan untuk optimis dan maju. Kuartal ketiga (2022) ini juga kita harapkan momentum pemulihannya masih akan kuat, mungkin bahkan slightly higher dari kuartal II yang 5,4 (persen),” imbuhnya.ril