Oleh : Adhita Wijayanti
Forum KTT G20 mampu memberikan ruang sangat luas bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal supaya dapat bersaing di pasar global sebagai bentuk dukungan Pemerintah bagi pelaku usaha kecil agar terus bertumbuh.
Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa UMKM merupakan sektor yang sangatlah mendominasi sebagian besar pelaku usaha di Indonesia bahkan belakangan jumlahnya terus saja mengalami peningkatan sehingga Produk Domestik Bruto (PDB) yang dimilikinya juga terus meroket jumlahnya dari tahun ke tahun. Data menunjukkan bahwa hanya butuh waktu sekitar 7 tahun saja jumlah PDB dari UMKM di Indonesia langsung mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat, yakni mulai tahun 2010 hingga 2017.
Bahkan bisa dikatakan pula bahwa sekitar lebih dari 99 persen usaha yang ada di Indonesia sendiri adalah pada sektor UMKM karena jumlah total unitnya yang sudah mencapai lebih dari 62 juta. Bukan hanya sekedar nilai PDB dan juga jumlah unit usahanya saja yang terus meningkat, melainkan nilai investasi dari UMKM juga naik dengan sangatlah pesat karena jika ditarik dari tahun 1999 hingga 2013 atau dalam waktu sekitar 14 tahun saja pertumbuhannya sudah mencapai 963 persen.
Tidak heran pula bahwa memang sektor UMKM ini memiliki peranan sangat luar biasa penting untuk bisa menopang pertumbuhan perekonomian di Tanah Air. Salah satu hal yang menyebabkannya adalah lantaran memang siklus transaksi yang terdapat dalam UMKM sifatnya cepat dan juga produknya memang memiliki kecenderungan langsung berhubungan dengan kebutuhan utama dari masyarakat luas.
Di sisi lain, dengan dunia yang semakin bergerak ke arah globalisasi, yakni ketika seolah sudah tidak dirasakan lagi garis bantar antar negara, maka persaingan UMKM pun semakin ketat lantaran para pelaku usaha mikro dan menengah di Indonesia ini tidak hanya harus bersaing dengan pelaku usaha lain dari negara yang sama, namun mereka juga harus bersiap untuk menghadapi gempuran pelaku usaha dari mancanegara.
Dengan ancaman tersebut, ternyata Forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20), yang mana Indonesia berperan sebagai negara Presidensi atau pemimpin di sana, akan terus memberikan ruang seluas-luasnya bagi UMKM supaya mampu bersaing dengan lebih luas pula hingga ke ranah pasar global.
Daripada harus terus bermain secara pasif dan malah memperbesar potensi ancaman dari beberapa produk asal luar negeri masuk ke Indonesia, maka langkah yang tepat memang adalah bermain secara aktif, yakni dengan terus mempromosikan produk UMKM lokal. Dalam hal ini Pemerintah memiliki inisiatif sangat cemerlang yakni memilih beberapa produk unggulan untuk dijadikan sebagai souvenir KTT G20 supaya sekaligus menjadi ajang promosi juga.
Bagaimana tidak, pasalnya terdapat penyaringan UMKM tertentu yang memang telah dianggap layak dan bisa terpilih menjadi official merchandise dari gelaran KTT G20 tersebut. Mengenai hal itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyatakan bahwa dengan didorongnya terus produk-produk UMKM dalam perhelatan G20, maka tentu akan menjadi salah satu ajang promosi yang efektif.
Lantaran inisiatif cemerlang tersebut, bahkan pihak Kementerian Koperasi dan UKM sendiri juga langsung melakukan pendampingan kepada UMKM dari berbagai prosesnya mulai ketika produksi, kemasan hingga pada bagaimana melakukan branding. Pendampingan yang dilakukan oleh KemenkopUKM memang merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan demi bisa menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM lokal tersebut sendiri.
Bukan hanya digunakan sebagai merchandise serta souvenir saja, melainkan produk UMKM juga dipajang di side event G20. Produk-produk yang menjadi unggulan adalah produk artisan seperti kuliner, wellness dan juga pada ranah fashion. Menteri Koperasi dan UKM tersebut menyatakan bahwa produk artisan memang memiliki keunggulan lantaran sangat mampu untuk memenuhi minat dari masyarakat dan pasar itu sendiri, terlebih produknya memiliki keunikan yang khas dan juga memang tidak diproduksi secara massal sehingga ada kesan eksklusifitas melekat di sana.
Lebih lanjut, bukan hanya melakukan dukungan pada kekayaan budaya dan juga seni saja sebagai sumber kekuatan UMKM, namun pihak MenkopUKM ke depannya akan terus melakukan gebrakan dengan menganggap UMKM berbasis inovasi dan teknologi. Hal tersebut bukan hanya sekedar rencana, lantaran Teten Masduki menegaskan bahwa sejauh ini roadmapnya memang sudah ada dan saat ini sudah pada tahap persiapan dan membentuk kolaborasi saja dengan berbagai pihak terkait.
Seluruh dukungan yang diberikan oleh Pemerintah memang membuat banyak pihak meletakkan optimisme yang sangat besar, termasuk Teten Masduki sendiri. Dirinya mengaku bahwa produk UMKM lokal ini ke depannya mampu diterima oleh pasar dalam negeri bahkan hingga luar negeri karena ekosistem yang terus mengalami pembenahan.
Sementara itu, upaya dari Pemerintah untuk terus mendukung perekonomian rakyat dengan mendorong terus kemajuan sektor UMKM juga datang dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Beliau menegaskan akan secara langsung mengajak para pengusaha dari berbagai negara di forum dialog resmi para anggota G20 dengan komunitas bisnis global (B20) untuk datang dan berkunjung secara langsung melihat UMKM Indonesia.
Kekuatan yang dimiliki oleh UMKM masyarakat Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi, ditambah dengan bagaimana komitmen dan keseriusan yang ditunjukkan oleh Pemerintah dengan terus mendorong UMKM supaya bisa bersaing di pasar global melalui forum KTT G20, maka optimisme bahwa produk lokal anak Bangsa mampu merajai kancah internasional menjadi semakin di depan mata.
Penulis adalah pegiat Literasi Purwokerto