Laporan: RR IZKA RAWI ( wartawan Intipnews.com)
Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang kaya akan destinasi wisata. Tak hanya banyak, variasi jenis wisata yang ada di Indonesia juga sangat beragam. Mulai dari wisata alam, wisata edukasi, wisata sejarah, wisata budaya, hingga wisata religi.
MUI Binjai acap menunaikan rihlah sembari menikmati wisata religi. Dengan rihlah dapat belajar,mencari ilmu dan sejarah agama serta ulama di nusantara. Bisa juga memperbandingkan suatu program organisasi dengan daerah lain dan hikmahnya dapat memperoleh kontribusi sebagai reformasi organisasi . Adanya variasi tentu tidak monoton dan organisasi bisa melahirkan inovasi untuk mativasi.
MUI Binjai ketika akan melaksanakan rihlah, tentu berdiskusi mencari lokasi dengan menilai status daerah, seperti Banda Aceh, Sumatera Barat,Banjarmasin, Malaysia, Penang dan Selangor, yang terakhir Aceh Tengah. Di Aceh Tengah , selain daerah wisata dengan udara yang sejuk dan punya ciri khas. Sebagai daerah wisata yang popler dengan kota diatas awan dan kopi, ternyata Aceh Tengah konsisten menterapkan wisata yang religi.
Untuk wisata relisi tentu saja bisa berjalan sebab di Aceh Tengah ada peraturan dan hukum yang mengatur, terutama qanun, sehingga pengunjung tidak terlalu bebas, Terutama masalah pakaian dan penginapan yang sudah diatur secara syariah. Ketika pertemuan MUI Binjai dengan MPU Aceh Tengah, ada beberapa katagori sangat perlu dicermati.
Walau MUI diluar Aceh berbeda dengan MPU, tetapi keberadaan MPU sangat dihargai setiap pengambilan kebijakan dan posisi MPU juga sangat dihargai, seolah MPU termasuk dalam Forkompida. Khusus masalah hukum hal tersebut menarik dan ketua MUI Binjai Prof.DR.HM Jamil berharap dan menyarankan, bagaimana jika fatwa MUI juga bisa dijadikan kekuatan hukum, tidak saja kepada umat islam.
Masalah tersebut tentu sangat sulit, sebab ada ketentuan yang sudah diatur dalam pemerintahan tentang hukum yang harus mendapat persetujuan dari DPR dan pemerintah. Faktor tersebut membedakan MUI dengan MPU di Aceh. Bahan itu menjadi bahan diskusi sembari menikmati secangkir kopi dengan petuahnya ,yang dapat membuat kita belajar, bahwa rasa pahit juga dapat dinikmati.
Perjalanan yang di lalui tidak akan pernah selesai. Seperti kopi yang akan selalu memberikan sebuah inspirasi mengenai .Dari kopi kita akan belajar tentang waktu. Bahwa perjuangan tidak selalu cepat, begitu pula ketika menikmati hasil. Manusia hanyalah sebatas penikmat. Entah ia adalah penikmat pahit, atau penikmat manis. Bisa jadi ia adalah penikmat pahit dan manis. Percayalah, semua itu memiliki nikmat sendiri, seperti kopi.
Secangkir kopi dapat menjadi sebuah inspirasi, bahwa ia tidak pernah berdusta atas nama rasa. Kopi selalu punya cerita, bahwa yang hitam tidak selalu kotor, bahwa rasa pahit juga tidak selalu membawa kesedihan. Kesempurnaan rasa kopi berasal dari rasa pahit di dalamnya. Maka dari itu, kenangan yang pahit juga akan membentuk kita menjadi lebih baik di waktu yang akan datang.
Seperti dikatakan dr. Syafrizal Syarif, minum kopi satu cangkir sehat, dua cangkir lebih sehat, tiga cangkir tambah sehat dan empat cangkir paling sehat, lima cangkir tidak dianjurkan. Dengan petuah kopi. Rihlah MUI yang juga pelaksanaan Mukerda yang memanfaatkan petuah kopi melahirkan berbagai program dan konsep untuk masa depan MUI Kota Binjai.
Semangat kopi juga menambah tenaga melawan dingin menikmati kedamaian negeri atas awan Dataran Tanah Gayo Pantan Terong di Takengon Aceh:
Pantan Terong merupakan salah satu wisata Aceh yang berada di Dataran Tinggi Tanah Gayo Takengon, kampung Ulu Nuih Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Bukit ini menjadi destinasi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati keindahan Aceh Tengah dari dataran tinggi.dengan ketinggian lebih dari 1.803 meter di atas permukaan laut (MDPL), jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kota hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit saja.
Dari ketinggian Pantan Terong, Kawan dapat menyaksikan lanskap Kota Takengon dengan bangunan yang tampak kecil dari atas. Bukan hanya itu, pesona Laut Tawar dengan air yang biru bersih dengan hamparan sawah hijau yang terbentang juga akan tampak dengan hamparan bukit yang indah mengelilingi.
Bukan hanya itu, dari ketinggian tempat wisata Aceh yang cukup dingin ini Kawan bisa melihat lapangan Pacuan Kuda Belang Bebangka di Kecamatan Pegasing serta bandar udara Rembele di Simpang Tiga Redelong. Sungguh, ini akan menjadi pengalaman seru dan menyenangkan saat melihat keindahan semesta yang Tuhan hadirkan di Tanah Gayo ini.
Biasanya saat musim hujan awan akan menyelimuti pusat kota bak negeri di atas awan yang sangat memanjakan mata. Wisata Aceh satu ini juga menjadi pusat berburunya sunset dan sunrise yang tidak diragukan lagi keindahannya, karena sangat memukau dan membuat para wisatawan menjuluki tempat ini sebagai ‘serpihan tanah surga’.