IPO Rp1,49 triliun, Bank Sumut Siap Kebut Ekspansi Kredit ke Layanan Digital

31

Medan-Intipnews.com: PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk.
(Bank Sumut) siap menaikkan kinerja bisnis dengan meningkatkan ekspansi kredit
hingga pengembangan teknologi informasi serta layanan digital.

Bank Sumut, dengan kode emiten BSMT, rencananya akan mengalokasikan 80
persen dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis perseroan,
termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif.

“Sekitar 20 persen sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan
teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan
digital,” ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto, Sabtu (7/1/2023).

Hadi mengatakan, rinciannya, 10 persen akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.

Sementara itu jelasnya, 10 persen lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.

“Seiring dengan dinamika yang terjadi terkait dengan pergantian pucuk pimpinan Bank
Sumut, perseroan memastikan bahwa proses rangkaian IPO tidak akan terganggu
dan operasional perbankan juga tetap berjalan normal,”tandasnya.

“Bahkan jajaran Direksi dan
Komisaris Bank Sumut akan segera melakukan paparan publik kepada investor.
Semua masih sesuai jadwal,” tegas Hadi Sucipto.

Sesuai prospektus, bank daerah milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se
Sumatra Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham (mewakili 23 persen dari total saham Bank Sumut usai IPO) mulai Kamis (5/1/2023) hingga Rabu (18/1/2023).

“Dengan nilai nominal Rp250 per saham, Bank Sumut mematok harga penawaran pada rentang harga Rp350 hingga Rp510 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp1,02 triliun hingga maksimal Rp1,49 triliun,”ungkapnya.

Lanjutnya, dengan alokasi 80 persen dana IPO untuk modal kerja, maka perseroan menganggarkan dana sebanyak-banyaknya Rp1,19 triliun untuk mengerek kinerja
bisnis, termasuk ekspansi kredit. Adapun, dana IPO maksimal Rp299,34 miliar
sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi
informasi. Melalui empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas
Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB
Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.

Menurutnya, sebagai catatan, jumlah kredit/Pembiayaan yang telah disalurkan Bank Sumut hingga
triwulan III/2022 (30 September 2022) mencapai Rp26,90 triliun, tumbuh 2,01 persen atau naik Rp534,40 miliar dibandingkan dengan penyaluran pada triwulan II/2022 sebesar Rp26,36 triliun. Kenaikan ini, menurut Plt Dirut Bank Sumut, ditopang oleh ekspansi kredit produktif.

Adapun, penyaluran kredit/Pembiayaan Bank Sumut sepanjang 2021 tercatat
Rp25,19 triliun, naik Rp1,58 triliun atau tumbuh 6,68 persen dibandingkan dengan
periode 2020 sebesar Rp23,61 triliun. Kala itu, berdasarkan prospektus perseroan,
peningkatan jumlah kredit sejalan dengan ekspansi kredit yang dijalankan oleh Bank
Sumut.

Ekspansi kredit/Pembiayaan pada 2021 itu ditopang oleh peningkatan kredit
multiguna dan prapensiun sebesar Rp1,12 triliun dan kredit usaha rakyat (KUR)
sebesar Rp144,86 miliar. Sementara itu, pada 2019, penyaluran kredit/Pembiayaan
Bank Sumut sebesar Rp23,70 triliun. Dengan begitu, sepanjang tiga tahun terakhir,
Bank Sumut konsisten menjaga peningkatan penyaluran kredit dan Pembiayaannya.

Adapun, berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera
Bagian Utara, penyaluran kredit oleh perbankan di Sumut tercatat Rp224,31 triliun
(tumbuh 1,76 persen secara year on year) hingga Oktober 2022 dengan komposisi
kredit produktif menyumbang 70,93 persen dan kredit konsumtif 29,07 persen.

Seiring dengan peningkatan ekspansi kredit, hingga September 2022, Bank Sumut
berhasil membukukan laba bersih Rp520,57 miliar, tumbuh 17,44 persen
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp443,29 miliar. Secara
tahunan, laba bersih Bank Sumut juga cukup solid, sempat sedikit terkoreksi pada
2020 akibat pandemi Covid-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar
Rp544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi
Rp613,60 miliar pada 2021.

Dari sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank
Sumut pada triwulan IIII/2022 sebesar 17,38 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya 16,10 persen. Sementara itu, Return On Asset
(ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06 persen. Itp05/ril