Ketua TP PKK Bersama Wabup Hadiri Rapat Konsolidasi Tim Pencepatan Penangan Stunting Sumut

139
foto :istimewa
Foto: Ketua TP PKK Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Tumanggor bersama anggota TP PKK Pakpak Bharat.Ist/Ist

Pakpak Bharat-Intipnews.com: Ketua TP PKK Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Tumanggor Bersama Wakil Bupati, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Utara bertempat di Grand City Hall Medan,Senin  ( 19/09/2022).

Rapat Koordinasi yang dilaksanakan guna menyusun dan merumuskan langkah bersama dalam upaya percepatan penanggulangan stunting di Sumatera Utara ini dibuka oleh  Wakil Gubernur Sunatera Utara, Musa Rajekshah,  serta turut dihadiri Kepala BKKBN Provinsi Sumut M. Irzal, SE., ME., dan para ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-Sumatera Utara.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah dalam Sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memantau capaian pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara. Ia menambahkan, bahwa dalam menyukseskan percepatan penurunan stunting, kolaborasi adalah kunci.

Diharapkan dukungan dari semua unsur dalam TPPS se Provinsi Sumatera Utara dan lintas sektoral untuk dapat secara optimal melakukan pemutakhiran data keluarga berisiko stunting, ucap Wakil Gubernur dalam arahannya.

Sementara itu Ketua TP PKK Pakpak Bharat, Ny. Juniatry Franc Tumanggor usai mengikuti acara ini menyampaikan bahwa dalam penanganan stunting, aspek penting yang harus diperhatikan adalah pelayanan dasar seperti sektor pendidikan dan kesehatan, karena stunting terkait dengan kualitas sumber daya manusia dan aspek ekonomi yang perlu ditingkatkan.

Mengingat salah satu faktor penyebab stunting adalah kasus kekurangan gizi, Maka peran orang tua dalam memberi asupan gizi kepada anak sangat penting, dengan demikian maka edukasi oleh Pemerintah Daerah melalui instansi terkait, harus terus dilakukan, ungkap dia.

Prevalensi stunting di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2022 adalah sebesar 21,28 % sehingga Pakpak Bharat dinobatkan sebagai lokus stunting.

Berbagai upaya terkait penangan stunting ini terus digalang oleh Pemerintah Pakpak Bharat diantaranya pemberian edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat, pentingnya menjaga gizi seimbang, pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil dan menyusui, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat Kabupaten ini keluar dari zona bahaya stunting.

Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd yang turut menghadiri acara ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Pakpak Bharat terus menggelorakan ajakan bagi masyarakat untuk berkomitmen dan bersepakat atas penurunan angka prevalensi Stunting kabupaten Pakpak Bharat, dengan tetap melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yakni keluarga inti, sebab keluarga inti merupakan elemen pertama yang mempengaruhi dalam pertumbuhan anak. Dharapkan keluarga inti ini dapat memperdalam pemahaman atas pentingnya edukasi persuasif kepada orang-orang terdekatnya

Kita berharap kedepan penangan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilakukan secara maksimal dengan Bersinergi dan berkolaborasi antara OPD terkait, pro aktif bersama tenaga kesehatan di tingkat desa dan kecamatan serta para kader PKK, kader pembangunan manusia, Posyandu, KB, dan lainnya dalam menghimpun/memverifikasi/menginput data stunting yang ada di wilayah masinh masing, harap Mutsyuhito Solin.Itp.SP