Penulis: Rini Winda A. (Kontributor senior / Pengamat ekonomi sosial)
KTT ASEAN ke-42 diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beragam manfaat dan dampak positif pun dirasakan warga lokal dimana event internasional ini dinilai sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
ASEAN Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 merupakan Perhimpunan Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara, yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Hingga saat ini, anggota ASEAN menjadi total sebelas negara anggota, yakni lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kemudian bertambah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan terakhir Timor Leste.
Sementara, Indonesia sendiri, telah beberapa mendapatkan mandat Keketuaan ASEAN, 1976, 2003, 2011. Dalam KTT tersebut banyak dihasilkan capaian yang telah terbukti mendorong kemajuan negara-negara Kawasan ASEAN, bahkan dunia.
Dalam beberapa kesempatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menyampaikan harapannya agar penetapanan wilayah Golo Mori sebagai Kawasan ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Mori sebagai lokasi KTT ASEAN summit 2023 mampu meningkatkan pendapatan ekomomi masyarakat lokal di wilayah tersebut.
Hasanudi, Tokoh Muda Desa Golo Mori, mengatakan bahwa, KTT ASEAN diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan pariwisata daerah itu, apalagi di tengah melandainya pandemi COVID-19.
Masyarakat sangat antusias menyambut KTT ASEAN 2023 karena merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia sehingga kegiatan berskala dunia ini mampu dilaksanakan denga naman dalam situasi yang kondusif.
Menurut Tokoh Agama Desa Golo Mori, Abdul Hadip Muksim, proses pembangunan pariwisata harus layak secara ekonomi, dilaksanakan secara efesien untuk dapat memberikan nilai manfaat ekonomi yang berarti baik bagi pembangunan daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di Desa Golo Mori.
Indonesia memang telah siap menyambut gelaran ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-42 ini, Indonesia mengusung tema besar “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Sebelumnya, Indonesia sebagai Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global telah mendapatkan apresiasi dan kepercayaan dari banyak negara, dimana Pemerintah juga terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyebutkan bahwa, tema dari ASEAN 2023 tersebut terdiri dari dua elemen besar yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth. Elemen pertama adalah ASEAN Matters, yakni bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting tidak saja bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi rakyat ASEAN, bahkan bagi rakyat di luar ASEAN.
Sedangkan pada Elemen kedua, yaitu Epicentrum of Growth, yakni ASEAN sebagai pusat pertumbuhan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN selalu bertumbuh lebih tinggi dibandingkan negara lain di luar ASEAN.
Untuk diketahui, dalam KTT ASEAN ke-41 di Kamboja pada 13 November 2022 lalu, Indonesia mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship ASEAN 2023. Dengan demikian juga, maka di tahun 2023 ini, Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023.
Indonesia memang sudah mendapat banyak kepercayaan dari dunia internasional dalam menyelenggarakan event-event berstandar global. Indonesia sendiri telah empat kali memegang keketuaan ASEAN, yaitu di tahun 1976, 1996, 2003, dan terakhir di tahun 2011. Tahun 2023 ini, merupakan kali ke 5 Indonesia menjadi nahkoda ASEAN.
Presiden Joko Widodo juga menyatakan optimis bahwa ASEAN akan tetap relevan serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di kawasan.
Indonesia diyakini mampu untuk akan memfasilitasi berbagai terobosan sebagai solusi dalam mengatasi tantangan dunia yang juga dihadapi oleh Kawasan Asia Tenggara. Kepercayaan dan dukungan berbagai pihak terhadap keketuaan Indonesia tidak terlepas dari strategi diplomasi Indonesia serta kepemimpinan yang kuat dalam ASEAN.
Presiden Jokowi memang memutuskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit 2023 dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, (NTT), salah satunya adalah sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memulihkan industri pariwisata di Indonesia bagian Timur pasca diterpa pandemi Covid-19.
Pemerintah sangat menginginkan agar Labuan Bajo dan wilayah sekitarnya dapat dikenal oleh para delegasi KTT ASEAN 2023. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah-daerah wisata lain di Indonesia yang sangat potensial.