Makna Sebuah Perjalanan Religi MUI Kota Binjai

463
foto :istimewa
teks foto : Penjual nasi kapau di Bukittingi( itp/ist)

Tak lengkap menjelajah   Bukittinggi, Tanpa Menikmati  Nasi Kapau 

 Penulis RR Izka Rawi

Binjai-Intipnews.com:  Perjalanan religi ke Padang dan Bukittinggi  MUI Kota Binjai acara resmi sudah usai.Di Bukittingi kami menginap di hotel yang pemiliknya orang Binjai, yaitu putri dari Alm. Arief Jamil tokoh Muhammadiyah  merupakan adik dari Alm Fauzi Arief mantan anggota DPRD Kota Binjai. Dulunya bermukim di Jalan KH.Ahmad Dahlan berdekatan dengan komplek Muhammadiyah Binjai. Namanya Pakoan Indah.’Ada beberapa hotel dibangun  dikawasan itu sebagian lagi masih dalam proses penyelesaian.

Pakoan Indah itulah namanya berlokasi masih masuk Kab. Agam. Hanya tidak jauh ke kota Bukittinggi. Di Pakoan Indah selama dua malam, Saat sholat subuh,Jumat(2/9) kami berjamaah dengan sujud sajadah dengan imam ustad Iqbal  Syaiful.Kemudian kultum( kuliah tujuh menit) oleh Ustad Syekh Abdi Harapan. Pada subuh kedua, Sabtu( 3/9) langsung imam Ketua MUI Binjai DR.HM Jamil,MA dan kultum diisi  ustad Ibnu Jarot Al Jauhdari yang akrab disapa ustad Uja.

Menjelang pulang, rombongan memanfaatkan menikmati wisata di Bukittingi sampai batas waktu  sudah ditetapkan untuk”pulang kampuang” ke kota rambutan. Anggota wisata religi sejak pagi hari di kawasan pasar Bukittingi dibawah jam gadang. Secara berkelompok memanfaatkan objek wisata di Bukittingi yang berdekatan. Penulis bersama Sekum MUI H.Jafar Sidiq,Iqbal Batubara. Ketua Muhammadiyah Binjai Yundiser serta putranya, ustad Riduan dan Waketum MUI H.Ahmad Fauzi mengunjungi lobang jepang, Panorama,rumah bung Hatta yang berdekatan di Jam Gadang.

Jika kita di Bukittingi, rasanya tidak sah,kalau belum mencicipi nasi kapau. Di jam gadang, ada sekumpul penjual nasi kapau. Rombongan sengaja makan siang nasi kapau. Apalagi gara-gara  cerita nasi kapau ada  ustad yang meradang. Ditambah  mendengarkan cerita tentang sanduak(sendok) panjang dua meter dan gulai usus yang panjang dan besar yang bernama Tambusu. Setelah kami menikmati makan malam nasi kapai Linda di kawasan kota Bukittingi. Penulis berusaha mencari tau tentang nasi kapau, ternyata Kapau itu nama daerah di Kab.Agam,Bukittingi.

Nasi kapau mungkin sudah tak asing lagi. Sekilas, masakan ini nyaris sama dengan menu makanan yang ada di warung nasi padang. Tetapi ternyata, nasi padang dan nasi kapau itu berbeda, meski sama-sama dari Sumatera Barat.  Nama nasi padang biasa digunakan oleh pemilik rumah makan yang umumnya dari Sumatera Barat, terutama dari Padang. Sementara nasi kapau, memang digunakan oleh penjual makanan dari daerah Kapau.

Nagari Kapau adalah satu kampung kecil di Kecamatan Tilatang Kamang, KabupatenAgam, Bukittinggi. Berjarak 4 kilometer dari ibu kota kecamatan dan sekitar 74 kilometer dari ibu kota kabupaten. Hampir tidak ada yang istimewa di kampung ini. Alamnya nan indah, sama halnya dengan nagari-nagari atau kampung lainnya di Tanah Minang. Sebagian besar lansekap kampung ini adalah sawah.

Luas nagari Kapau tercatat 5,54 kilometer persegi atau 5,78 persen dari luas wilayah Kecamatan Tilatang Kamang.  Sebagian besar warga Kapau adalah petani. Ada juga yang menjadi pedagang, terutama penjual makanan, tetapi jumlahnya sedikit.

Makanan paling terkenal dari daerah ini tentu saja adalah nasi kapau. Namun jumlah pedagang nasi sesungguhnya dari daerah ini hanya sedikit. Meski hanya sebagian kecil penjual, namun nama kapau sudah sangat terkenal. Rumah makan dan restoran kapau bertebaran di berbagai pelosok nusantara. Nama nasi kapau juga kian populer dengan andalan gulai nangkanya yang menggugah selera itu.

Nama nasi kapau sendiri dipakai oleh para pedagang generasi pertama untuk membedakan jualan mereka dengan nasi padang lainnya. Nama itu terus dipakai oleh setiap pedagang yang benar-benar berasal dari Kapau atau hanya punya hubungan kekerabatan dengan Nagari Kapau.

Di Nagari Kapau sendiri, sangat sedikit yang berjualan nasi. Hanya ada 7 tempat makan, itu pun dengan tampilan sederhana. Gulai kapau tentu saja sudah ada sejak adanya Nagari Kapau. Tapi kepopulerannya di kalangan masyarakat luar Kapau berkembang secara bertahap.

Sampai di sekitar akhir era 1960-an, gulai kapau dijajakan ke kampung-kampung atau diletakkan dalam periuk di atas senggan rotan yang dijunjung di kepala.Yang unik dari nasi kapau sesungguhnya adalah penampilan makanan ini.

Tidak seperti di restoran, setiap lauk atau gulai nasi kapau ditempatkan dalam panci besar bersusun-susun yang diletakkan di antara bangku tempat para pembeli makan dengan si penjual. Untuk menyendok gulai digunakan sendok dari batok kelapa bertangkai panjang, karena di antara susunan panci-panci gulai itu ada yang terlalu jauh untuk dijangkau tangan. Puluhan lauk ditaruh di wadah, kemudian disusun bertingkat dengan posisi penjual nantinya lebih tinggi.

 nasi kapau diperkirakan sudah ada sejak abad 19, ketika zaman kolonial. Jejaknya beriringan dengan tradisi merantau dan berdagang di kalangan masyarakat Minang.Kala itu, para wanita yang ditinggal suaminya merantau, mendirikan usaha rumah makan.

Mereka menawarkan nasi dan aneka lauk khas Minang, namun ada beberapa jenis lauk yang hanya ada di Kapau seperti gulai kapau dan tambusu.Selain dijual di wilayah Kapau, para wanita ini juga membuka warung cukup jauh dari wilayah asalnya .Soal ciri khas tampilan nasi kapau yang disusun bertingkat, antara lain bisa dilihat di kedai-kedai nasi kapau di Pasar  Kota Bukittinggi, sekitar delapan kilometer dari Nagari Kapau. Tempat itu dikenal dengan nama Los Lambuang.

Yang paling khas itu ya tambunsu. Tidak semua penjual nasi di Sumatra Barat yang ada tambunsunya. Hanya ada di nasi kapau .  Gulai kapau sangat khas dengan warna kunyitnya. Rasanya juga gurih dan lumayan pedas. Sayur gulai terdiri dari potongan nangka muda, rebung, kol, pakis, kacang panjang dan jengkol dalam kuah yang tidak terlalu kental.

Yang juga sangat khas adalah gulai tunjang atau kikil, serta usus yang merupakan campuran telur dan tahu yang dilumatkan. Selain itu, tentu saja ada masakan lain yang tak kalah serunya, mulai dari dendeng balado sampai ayam rendang.

Bagi para penikmat makanan, nasi kapau adalah pilihan tersendiri. Dari kualitas rasa, nasi kapau tampil beda. Hal ini pun diakui jujur oleh pelanggan nasi kapau. Dalam nasi kapau, lauk pauknya dimasak dengan bumbu-bumbu alami yang dibuat langsung dari bahan-bahan segar. Tak lengkap menjelajah Ranah Minang khususnya Bukittinggi, tanpa menikmati nasi kapau yang memiliki cita rasa khas ini.