Mengapresiasi Percepatan Penyaluran BLT BBM Bagi Masyarakat Terdampak

110
BLT BBM Lindungi Rakyat dari Gejolak Global
Ilustrasi | Ist

Oleh Rivaldi Adrian

Percepatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT BBM) terus dilakukan oleh pemerintah dengan menggandeng beberapa lembaga terkait. Semua pembenahan telah dilakukan untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran, apresiasi sangat layak diberikan untuk kesuksesan program tersebut.

Semenjak konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, ditambah lagi memang beberapa negara masih belum sepenuhnya pulih setelah dihantam oleh pandemi Covid-19, maka membuat kondisi perekonomian global menjadi semakin mengalami ketidakpastian. Hal tersebut menjadikan beberapa kebutuhan pokok dan komoditas langsung mengalami lonjakan harga yang luar biasa.

Tidak bisa dipungkiri, ternyata dampaknya juga dirasakan langsung di Indonesia, karena mulai terjadi kelangkaan pasokan minyak dunia, maka harganya pun menjadi meroket. Sejauh ini, pemerintah RI sendiri terus memberikan subsidi BBM kepada masyarakat dengan tujuan meringankan beban rakyat.

Namun justru, dengan semakin tidak pastinya kondisi perekonomian dunia, bahkan negara-negara maju pun harus menghadapi inflasi serta resesi, ekonomi nasional pun menjadi ikut terancam. Bahkan data menunjukkan, pada tahun 2022 ini saja sudah ada kenaikan hingga sekitar tiga kali dari pengelolaan APBN hanya demi bisa memberikan subsidi BBM tersebut, yang mana sebelumnya senilai Rp 152 triliun terus membengkak menjadi Rp 502 triliun.

Hal tersebut jelas saja membuat APBN yang ditanggung oleh negara menjadi sangatlah terbebani. Terlebih, nyatanya justru kebijakan subsidi yang dilakukan oleh pemerintah itu sama sekali tidak tepat sasaran karena 70 persen malah dinikmati oleh masyarakat mampu.

Sehingga sudah sangat wajar akhirnya pihak pemerintah sendiri melakukan realokasi APBN dengan memberlakukan kebijakan penyesuaian harga BBM. Namun bukan sekedar itu saja, melainkan pemerintah juga memberikan penyaluran bantalan sosial kepada masyarakat terdampak agar penggunaan APBN bisa benar-benar jauh lebih tepat sasaran untuk membantu masyarakat kurang mampu.

Presiden RI, Joko Widodo sendiri menegaskan bahwa pemerintah akan menyiapkan BLT BBM kepada sekitar 20,65 juta masyarakat rentan dengan anggaran yang sudah dipersiapkan sebesar Rp 12,4 triliun. Ditambah dengan penyaluran Bantuan Subsidi Upah untuk para pekerja yang bergaji di bawah Rp 3,5 juta dengan besaran anggaran yang disiapkan negara hingga Rp 9,6 triliun. Penyaluran seluruh bantuan sosial tersebut sudah mulai dilakukan sejak bulan September 2022 ini dalam kurun waktu empat bulan secara bertahap.

Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini memberikan laporannya, bahwa tercatat sejak tanggal 16 September 2022 lalu saja, PT Pos Indonesia telah berhasil melakukan penyaluran BLT BBM kepada 12.701.985 penerima manfaat di sebanyak 482 Kabupaten dan Kota. Untuk target ke depannya, Mensos menyampaikan supaya di minggu tersebut harus tercapai penyaluran BLT BBM ke masyarakat hingga 90 persen dari target, atau sebanyak 18.585.000 keluarga penerima manfaat.

Bahkan untuk terus melakukan percepatan penyaluran BLT BBM kepada masyarakat, pihak Kemensos terus menggandeng kerja sama kepada beberapa pihak lainnya seperti Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri untuk bisa menyalurkan BLT BBM ke daerah-daerah yang sulit untuk diakses. Pihak PT Pos Indonesia juga telah menyiapkan pesawat khusus agar seluruh rencana percepatan penylauran BLT tepat sasaran.

Lebih lanjut, Mensos Risma mengaku kalau pihak Kemensos mendapatkan tambahan anggaran sebesar lebih dari Rp 400 miliar yang rencananya akan digunakan untuk bantuan sosial kepada yatim piatu dengan target sebanyak 946.863 penerima dan akan segera disalurkan pada bulan Desember mendatang dengan besaran Rp 200 ribu per anak.

Tidak cukup hanya sampai di sana, namun mantan Walikota Surabaya itu memiliki usulan agar supaya ada juga bantalan sosial yang dikhususkan untuk para lansia tunggal dengan usia lebih dari 80 tahun dan bantuan kepada para penyandang disabilitas dengan target penerima hingga sebanyak 334.011 lansia.

Di sisi lain, apresiasi atas seluruh kinerja pemerintah termasuk bagaimana upaya untuk terus melakukan percepatan penyaluran BLT BBM datang dari Pengamat Kebijakan Publik, Sirojudin Abbas. Dirinya menyatakan bahwa telah ada banyak perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah dalam seluruh skema penyaluran BLT BBM.

Bahkan jika dibandingkan dengan bagaimana penyaluran BLT ketika semasa COVID-19 lalu, menurut Abbas, jauh lebih baik skema penyaluran BLT BBM sekarang ini. Pasalnya pemerintah terus berusaha dengan sangat keras agar memastikan penyaluran tersebut bisa cepat dan tepat waktu. Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa semua upaya itu adalah bukti konkret dari pemerintah yang terus berpihak kepada kebutuhan rakyat. Pengamat tersebut juga mengimbau kepada semua masyarakat supaya bisa turut memberikan apresiasi dan mendukung segala upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini untuk terus mempertahankan ketahanan fiskal nasional.

Jadi, sudah tidak perlu diragukan lagi bagaimana kinerja dari pemerintah dan berbagai upaya untuk terus melakukan pembenahan agar penyaluran BLT BBM bisa benar-benar cepat serta tepat sasaran. Semua lembaga terkait yang turut mensukseskan progarm tersebut juga tidak bisa dipandang dengan sebelah mata, karena mereka sangat berperan besar dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah gempuran perekonomian global yang tidak pasti.

Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara