Padang- Intipnews.com: Pengurus MUI Binjai dipimpin ketua DR HM Jamil, MA bersilaturahmi ke DP Pengprov MUI Sumatera Barat Kamis(1/9/2022).
Ketua MUI Binjai DR.HM Jamil menjelaskan muhibah MUI Binjai ke Sumatera Barat selain merajut silaturahim juga saling merangkum program demi pembinaan umat.
Ketua MUI Sumbar Guslizar Gazahar mengemukan sebagai penegak nilai-nilai ajaran Islam di Sumatera Barat (Sumbar), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar memiliki program jangka panjang dan jangka pendek. Untuk program jangka pendek, MUI Sumbar perlu merespon berbagai perkembangan aktual. Sedangkan untuk program jangka panjang, salah satunya, adalah melakukan penguatan peranan ulama.
Ketua. MUI Prov.Sumbar menegaskan respon terhadap kondisi keumatan itu kan dinamikanya berubah-ubah. Tugas MUI, selain untuk menegakkan nilai-nilai ajaran Islam, juga untuk melakukan pembinaan, pengawasan, untuk kontrol umat. Itu dia harus responsible. Nah, untuk jangka panjang yaitu melakukan penguatan peran ulama. Penguatan ulama kembali ke surau merupakan komitmen awal yang menjadi deklarasi pertama sejak masa kepemimpinan saya, sejak 2016 lalu, di Padang Panjang,” jelasnya.
MUI Sumbar, dikatakan, juga intens melakukan sosialisasi dan pembinaan dengan bergerak ke daerah-daerah. Ini karena MUI Provinsi sifatnya sebagai koordinator.
Guslizar juga menjelaskan makna Adat bersendi syarak. Syarak bersendi kitabulah. Ternyata masih perlu dimengerti secara lengkap. Banyak masalah adat perlu dipahami secara benar sehingga tidak terjadi kekeliruan yang berdampak melaksanakan adat istiadat yang benar.
“Tetapi, peran keulamaan karena sudah lama tidak dipraktekkan secara utuh, itu tidak ditangkap oleh umat secara baik, nah itu lah tugas MUI,” sebutnya.
Sementara, terkait motto MUI Sumbar, Membawa Kizzah dan Menyandang Khidmah, Guslizar menegaskan bahwa MUI Sumbar akan senatiasa membawa wibawa ulama dan meniptakan pelayanan keumatan.
“Kizzah adalah wibawa keulamaan dan khidmah adalah pelayanan keumatan. Jadi Kita harapkan wibawa keulamaan itu harus dibawa, dijaga kemanapun bergerak supaya dia bisa menjadi panutan di tengah umat,” jelas Guslizar.
Orientasi kegiatan MUI, ditegaskan, mengarah kepada pelayanan umat.
“Jadi bukan pelayanan kelompok tertentu saja. Tujuannya untuk kemaslahatan umat,” ujarnya Umat islam harus berpolitik yaituPolitik keumatan bukan politik jabatan.
MUI dengan pemerintah tidak boleh ada tinggi dan rendah, dia setara. menurutnya membuat peta dakwah yang mengetahui situasi setempat adalah ulama di tempat itu.Konsep dakwah membina umat di berbagai tempat perlu dilakukan jaringan ulama.
Usai berdialog ketua MUI Sumbar bersama wakil bendahara Dr. Desi Asmarel dan Dr.Rosmiati, MA dari komisi keluarga sakinah menyerahkan buku dan plakat. Begitu juga ketua MUI Binjai Dr HM Jamil, MA didampingi sekum H.Jafar Sidiq juga menyerahkan plakat.(itp.04)