Oleh : Adi Rahmat Hertanto
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Salah satu komitmen tersebut tercermin dari pembentukan Papua Muda Inspiratif (PMI) sebagai wadah kreativitas anak muda.
Papua Muda Inspiratif (PMI) merupakan binaan Badan Intelijen Negara (BIN) yang bertujuan untuk menanamkan semangat baru kepada pemuda Papua. Papua Muda Inspiratif diresmikan oleh Presiden Jokowi, tanggal 28 Oktober 2019. Beliau sangat mendukung kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh pemuda-pemuda di Papua.
Melalui PMI, diharapkan pemuda Papua dapat mewujudkan potensi dan ide kreatifnya untuk mendukung terwujudnya kesejahteraan di tanah Papua. PMI memiliki banyak ide dan gagasan kreatif untuk membantu percepatan pembangunan Papua, termasuk yang berkaitan dengan ketahanan pangan nasional. Hal itu sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.
Papua Muda Inspiratif atau PMI adalah wadah bagi anak muda Papua untuk menyalurkan bakatnya. Selain seni dan teknologi, mereka dilatih menjadi pengusaha muda mandiri. Dengan adanya program ini diharapkan kedepannya Orang Asli Papua (OAP) memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
PMI didirikan oleh 21 pemuda dan pemudi Papua, yang berasal dari berbagai bidang yang berbeda. Program ini sangat bagus bagi pelaku usaha dan pebisnis di bidang teknologi. Tujuannya baik karena demi kemakmuran Papua dan masa depan warga di Bumi Cendrawasih yang lebih baik.
Langkah awal PMI di bidang teknologi, dengan banyaknya start-up yang diperkirakan akan muncul sebagai unicorn atau decacorn-level alias perusahaan besar.
Dengan pengajaran mengenai teknologi informasi di PMI maka menunjukkan bahwa warga Papua juga memiliki kecerdasan tinggi. Mereka dapat dilatih untuk dapat menggunakan internet dan menggunakannya untuk berbisnis dalam skala internasional.
Dengan adanya program ini diharapkan talenta atau minat bakat pemuda Papua dapat tertampung dengan baik. Selain itu mereka akan dilatih untuk mandiri dan dapat memajukan daerahnya sehingga dapat mengurangi pengangguran di tanah Papua. PMI mempunyai ruang untuk memfasilitasi masyarakat Papua yang memiliki kreativitas atau produk tetapi belum dapat memasarkan produkya. Sehingga dengan adanya wadah ini produk-produk asli hasil dari masyarakat Papua dapat dipasarkan kedalam maupun ke manca negara.
Pemerintah mendukung penuh program PMI dan menyediakan sebagian dana APBN untuk memastikan program berjalan lancar. Dengan dukungan pemerintah, diharapkan PMI semakin lancar dan banyak pengusaha muda yang lulus setiap tahunnya. Mereka tidak hanya memahami cara berbisnis dan menggunakan teknologi, tetapi juga cara berkomunikasi dengan pelanggan di seluruh dunia.
PMI juga memiliki gedung yang bernama gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan berlokasi di Kelurahan Wahno, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Gedung tersebut dibangun dengan megah dan memiliki fasilitas lengkap untuk menunjang bakat dan kreativitas anak-anak muda Papua.
Gedung ini akan digunakan dan dimanfaatkan oleh Papua Muda Inspiratif untuk menjalankan program kerja untuk mensejahterakan masyarakat di Papua. Kehadiran gedung ini diharapkan mampu untuk membantu generasi muda Papua dalam membuat karya-karya dan melakukan berbagai hal yang dapat mensejahterakan masyarakat Papua.
PMI, binaan Badan Intelijen Negara (BIN), sejak tahun lalu telah berhasil melibatkan banyak masyarakat dalam pengembangan ladang jagung di Desa Sitori, Kecamatan Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Dalam kegiatan ini setidaknya ada 120 orang yang berasal dari berbagai suku di Papua Barat. Program pengembangan lahan jagung ini diinisiasi oleh Kepala BIN, Budi Gunawan yang didukung langsung oleh Presiden Jokowi.
PMI dengan dukungan BIN juga berhasil menggandeng investor yaitu PT Nuansa Lestari Sejahtera dalam pengelolaan tanaman jagung agar dapat berjalan dengan maksimal. Sekarang petani tidak perlu lagi kebingungan dalam menjual hasil panen mereka, karena PMI akan memfasilitasi memasarkan hasil panen mereka. Tak hanya jagung, PMI juga akan membantu menjual hasil panen petani lokal, yang hingga kini masih kesulitan memasarkan hasil pertanian mereka.
Selain pengembangan petani jagung, PMI juga berhasil memproduksi pakan ayam petelur, yang saat ini kapasitas produksi pakan sekitar 7 ton per hari dengan nilai jual sekitar Rp 7.900 per kilogram. Awalnya kendala yang dihadapi adalah kurangnya bahan baku pakan yang 55 persen terbuat dari jagung. Namun dengan adanya PMI yang menggulirkan program penanaman jagung, maka semua hasil panen jagung akan dibeli dan dijadikan bahan pakan untuk ayam petelur.
Pada saat ini, PMI, BIN, masyarakat dan investor, bekerjasama untuk mendorong pengembangan jagung, kopi dan peternakan di Kabupaten Tambrauw. Ke depannya, PMI juga akan melakukan pengembangan jagung di Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Teluk Bintuni.
Keberadaan PMI merupakan wujud konkret Pemerintah untuk memajukan SDM Indonesia, tidak terkecuali di Papua. Langkah tersebut tentu saja perlu untuk mendapat apresiasi dari banyak pihak karena tidak saja mewadahi kreativitas generasi muda namun juga diharapkan dapat mempercepat kemajuan Papua.
Penulis adalah pengamat Ekonomi Kemasyarakatan