Oleh : Ones Yikwa
PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan pembangunan smelter atau industri pemurnian tembaga, yang mana dengan pembangunan tersebut jelas akan mampu untuk terus mendukung upaya dari Pemerintah Republik Indonesia (RI) dalam melakukan hilirisasi dan juga mampu terus menyerap semakin banyak tenaga kerja dari masyarakat orang asli Papua (OAP) sendiri.
Terkait dengan program tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani mengaku bahwa dengan adanya pembangunan beberapa smelter yang digencarkan oleh PTFI, memang merupakan sebuah langkah yang sangat positif, bukan hanya dalam rangka mendukung dan mewujudkan program hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan juga mampu semakin meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat di sekitar wilayah pembangunan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif membuka suara mengenai adanya rencana dari PT Freeport Indonesia yang hendak melakukan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga baru di Bumi Cenderawasih.
Dirinya mengungkapkan bahwa dengan adanya pembangunan proyek smelter oleh PTFI sendiri ditujukan untuk bisa menampung serta mengolah hasil produksi konsentrat tembaga yang ada. Dengan kata lain, jika terjadi penambahan produksi konsentrat tembaga pada tambang Freeport, maka pihak perusahaan harus mengolah kembali proyek smelter yang berada di Papua.
Sementara itu, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi secara intens dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan bagaimana keinginan kuat yang dimiliki oleh seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih supaya di tanah mereka bisa terdapat smelter.
Terlebih, berbagai langkah secara komprehensif juga telah dirumuskan dengan pihak PT Freeport Indonesia bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ke depannya, langkah yang akan diambil oleh pemerintah sendiri adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi tembaga Freeport dari tambang Grasberg di Papua dari 3 juta ton per tahunnya menjadi hingga sebesar 3,8 juta ton per tahun. Sehingga, dengan adanya rencana untuk peningkatan kapasitas produksi tembaga tersebut jelas menjadikan kebutuhan untuk membangun smelter baru di Tanah Papua merupakan langkah yang penting untuk diambil.
Sebagaimana informasi dari Kementerian Investasi atau BKPM, diketahui bahwa syarat agar pihak PTFI mampu memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) ialah dengan adanya kewajiban untuk melakukan pembangunan berbagai smelter lain di Indonesia, termasuk juga di daerah Papua.
Pasalnya, dengan adanya pembangunan smelter baru tersebut, maka PT Freeport Indonesia sendiri harus memberikan 10 persen saham kepada perusahaan milik negara melalui induk holding BUMN tambang yakni Mind ID. Maka dari itu, jelas sangat penting adanya peningkatan kontribusi dari PTFI terhadap pembangunan di Tanah Air. Bukan hanya terhadap penerimaan negara saja, namun juga pada sektor pembukaan lapangan kerja baru melalui pembangunan beberapa smelter di Indonesia.
Secara khusus, Ketua DPR RI Puan Maharani juga sangat mendorong agar terjadi pembangunan smelter yang dilakukan oleh PTFI pada wilayah lain di Bumi Cenderawasih. Pasalnya, dengan adanya pembangunan itu juga akan menjadi sebuah bukti konkret dari adanya kedaulatan dan harga diri dari masyarakat di Tanah Papua untuk mampu semakin meningkatkan serta mengembangkan diri mereka sendiri dengan ikut diberikan kesempatan untuk bisa bergabung ke dalam proyek smelter.
Selain itu, dengan adanya pembuatan pabrik smelter di Papua sendiri juga sudah sangat sejalan dengan bagaimana gagasan yang dimiliki oleh Pemerintah RI mengingat rencana dari Kementerian Investasi atau BKPM untuk membangun pabrik pemurnian dan pengolahan, seperti di daerah Fakfak Papua Barat ataupun di Timika, Papua Tengah.
Kontribusi yang selama ini dimiliki oleh PTFI untuk masyarakat Bumi Cenderawasih memang harus terus bisa ditingkatkan, salah satu caranya adalah dengan melakukan pembangunan smelter di wilayah Papua, karena akan mampu membantu terjadinya peningkatan perekonomian masyarakat lokal. Sehingga dengan adanya pembangunan yang disamaratakan tersebut, diharapkan pula ke depannya tidak lagi ada ketimpangan di wilayah Indonesia bagian Timur, lantaran mereka juga bisa ikut untuk semakin berkembang.
Meski terus mendorong terjadinya pembangunan smelter baru oleh PT Freeport Indonesia di Papua, namun Puan Maharani juga terus mengingatkan kepada PTFI untuk mampu menjaga akan keberlanjutan lingkungan dan juga kesehatan masyarakat sekitar dengan terus menjaga proses pembuangan limbah tailing. Menurutnya, hal tersebut jelas harus menjadi prioritas utama dalam program pembangunan smelter yang digencarkan.
Pemerintah terus mendorong PT Freeport Indonesia untuk juga terus mendukung adanya program hilirisasi yang digencarkan oleh Presiden Jokowi. Bukan hanya itu, namun pihak PTFI juga terus didorong supaya terus berkontribusi pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya untuk warga lokal orang asli Papua (OAP). Seluruh hal tersebut akan bisa terwujud dengan adanya pembangunan smelter baru di berbagai wilayah lain di Bumi Cenderawasih.
Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Makassar