Pemerintah Masifkan Vaksinasi Covid-19 Jelang Nataru

34
Ilustrasi-Ist

Oleh : Anindira Putri Maheswani

Jelang libur Nataru (natal dan tahun baru), pemerintah kebut vaksinasi, agar situasi aman terkendali. Penyebabnya karena pariwisata sudah dibuka, sehingga vaksinasi akan meminimalisir penularan Corona. Vaksinasi juga dipercepat agar mencapai herd immunity, sehingga kita bisa mengakhiri masa pandemi secepatnya. Tak hanya vaksin dosis 1 dan 2 tetapi juga booster, agar kekebalan kelompok lebih kuat.

Sebelum masa pandemi, libur Nataru adalah masa yang menggembirakan. Anak-anak bersorak karena mereka diajak traveling atau sekadar makan bekal di taman kota. Akan tetapi, pandemi membuat keadaan porak-poranda, karena pariwisata ditutup dan kita dianjurkan untuk berlibur di rumah saja, karena di luar rumah ada banyak potensi penularan Corona.

Selama sebulan ini situasi relatif aman karena jumlah pasien Corona menurun drastis. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah pasien Covid-19 ‘hanya’ 860 orang, per tanggal 18 Desember 2022. Pandemi sudah agak mereda tetapi masyarakat diminta untuk tetap waspada. Penyebabnya karena jelang Nataru mobilitas meningkat dan bisa berpotensi meningkatkan jumlah pasien Corona.

Oleh karena itu pemerintah memasifkan vaksinasi Corona, mulai dari dosis 1, 2, dan 3. Jika semua rakyat Indonesia divaksin maka akan membentuk kekebalan kelompok. Nataru akan dilewati dengan aman karena semuanya sudah vaksin, taat protokol kesehatan, dan tidak ada yang tertular Corona.

Ikatan Alumni ITN Malang bersama Polda Jawa Timur mengadakan vaksinasi massal di Kabupaten Sidoarjo. Acara diadakan di Gereja Santo Paulus. Meski diadakan di gereja, tetapi peserta bukan hanya jemaatnya, tetapi juga masyarakat umum. Vaksinasi yang diberikan mulai dari dosis 1, 2, dan 3 (booster).

Perwakilan Ikatan Alumni ITN Malang, Rina Soewarli menyatakan bahwa vaksinasi dilakukan karena memperhatikan kesehatan masyarakat. Semoga dengan vaksinasi ini maka penyebaran Corona terkendali di libur natal dan tahun baru. Semoga semuanya sehat sehingga bisa merayakan natal tanpa khawatir akan virus Covid-19.

Masyarakat antusias akan vaksinasi yang diadakan oleh Ikatan Alumni ITN Malang. Mereka mengapresiasi karena pihak swasta membantu langkah pemerintah dalam memasifkan vaksinasi Corona. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam vaksinasi dan butuh peran berbagai elemen masyarakat.

Apalagi vaksin yang disediakan adalah dosis 1, 2, dan 3. Masyarakat yang belum divaksin sama sekali langsung disuntik dosis 1. Sedangkan yang butuh dosis 2 disuntik yang dosis 2, dan yang butuh booster akan disuntik dosis 3. Isi ampul dalam vaksin dosis 3 berbeda karena biasanya hanya setengah dosis, oleh karena itu dibedakan antara booster dan dosis 1 atau 2.

Pemerintah memang terus menggaungkan vaksinasi sebagai upaya pencegahan Corona, terutama jelang libur Nataru. Saat ini gereja sudah boleh dimasuki umat sebanyak 100% dan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, maka semua jemaat harus divaksin lengkap. Mereka juga wajib memakai masker dan menjaga protokol kesehatan. Natal akan dijalani dengan gembira karena bisa beribadah secara langsung di gereja.

Sementara itu, saat libur Nataru sempat dikhawatirkan kenaikan jumlah pasien Corona karena banyak yang traveling, baik ke luar maupun di dalam kota. Namun penyebaran virus Covid-19 bisa dicegah dengan vaksinasi. Suntikan vaksin sangat penting agar ketika mobilitas masyarakat tinggi, jumlah pasien Corona juga tidak meninggi.

Masyarakat juga dihimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan 10M saat liburan, dan jangan melepas masker walau berada di dalam mobil. Malah yang diwajibkan adalah mengenakan masker ganda untuk memperkuat filtrasi. Jangan lupa pula untuk membawa hand sanitizer dan tepat menjaga jarak, serta meminimalisir kontak dengan orang tak dikenal.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  atau Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan menyatakan bahwa jelang libur Nataru vaksinasi akan dikebut, terutama untuk para lansia. Percepatan program vaksinasi ini diutamakan di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat ekonomi. Dalam artian, vaksinasi adalah proteksi ketika pariwisata dibuka lagi di libur Nataru. Tentu dengan catatan harus menaati protokol kesehatan.

Vaksinasi terhadap Lansia perlu untuk terus dilaksanakan. Penyebabnya karena kita berkaca dari Singapura, di mana ada kenaikan kasus Covid dan ternyata penyebabnya karena masih banyak lansia yang belum mendapatkan vaksinasi. Jangan sampai di Indonesia terjadi serangan Corona gelombang ketiga, gara-gara banyak lansia yang tidak mendapatkan haknya untuk divaksin.

Vaksinasi lansia bisa dilakukan dengan sistem door to door sehingga mereka yang sudah berusia senja tidak harus berpanas-panasan di bus demi menuju tempat vaksinasi. Jika nakes yang mendatangi perumahan, kampung, atau rumah jompo, maka lansia tinggal duduk lalu mengantri giliran suntik. Sehingga dengan cara ini seluruh lansia bisa divaksin.

Vaksinasi dan prokes menjadi wajib karena kita tidak mau ada serangan Corona gelombang ketiga di Indonesia. Jangan sampai libur malah jadi bencana karena naiknya pasien Covid di awal tahun 2022.

Pemerintah menggenjot vaksinasi, agar masyarakat mereka tidak terkena resiko terinfeksi virus Covid-19. Vaksinasi juga jadi pelindung saat libur Nataru. Sehingga bisa berlibur dengan tenang dan aman tanpa takut ketuaran Corona.

 Penulis adalah penulis Persada Insitute