PT GNI Sudah Kondusif, Para Tokoh Ajak Masyarakat Jaga Keamanan dan Kondusifitas

44
Ilustrasi-Ist

Oleh : Naufal Putra Bratajaya

Situasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Utara sudah kondusif pascakerusuhan antar pekerja di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu, 14 Januari 2023 lalu. Masyarakat bisa menjadi tenang dan kembali melakukan aktivitasnya seperti sedia kala.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, saat ini aparat bersama dengan Pemerintah Daerah dan PT GNI sendiri terus mencari penyelesaian terkait peristiwa tersebut.

Pemerintah, sebagaimana dikatakan Mahfud MD juga akan terus menjamin pemenuhan bagi hak-hak para pekerja sesuai dengan ketentuan konstitusi. Pemerintah juga mengimbau kepada PT GNI untuk bisa lebih profesional serta mampu menjamin terjadinya kerja-kerja yang kondusif agar kejadian bentrok seperti itu tidak terulang kembali.

Hal senada juga  disampaikan Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah Faisal Daeng Siame, mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Morowali Utara agar beraktivitas normal. Dia juga meminta kepada para karyawan PT GNI untuk menjaga keamanan dan ketertiban sehingga iklim investasi tetap berjalan sebagaimana mestinya. Disisi lain, pihaknya juga mengapresiasi aparat keamanan TNI-Polri dan pemerintah yang sudah mengendalikan suasana sehingga menjadi aman dan kondusif.

Pada kesempatan berbeda, Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf Constantinus Rusmanto mengajak untuk terus menyebarkan informasi positif kepada publik. Hal itu mengenai upaya pemulihan pascabentrok yang terjadi. Dirinya juga meminta bantuan kepada Camat dan Kepala Desa untuk terus mengimbau kepada para warganya dan para tokoh masyarakat, termasuk juga para pendatang supaya tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatif yang masih beredar. Pasalnya, menurut Letkol Constantinus, pada kejadian bentrok di PT GNI ini terdapat upaya untuk membuat konflik SARA.

Salah satu tokoh agama yang juga sekaligus merupakan tokoh masyarakat di Kabupaten Morowali Utara, Sukriadi juga mengajak seluruh masyarakat dan juga para pekerja agar jauh lebih berhati-hati dalam menerima segala bentuk dan jenis informasi ataupun pemberitaan yang beredar. Ketika pemberitaan tersebut masih bersifat simpang siur akan kebenarannya dan justru berpotensi untuk menimbulkan persepsi yang keliru, dirinya mengimbau supaya tidak langsung menelan bergitu saja.

Diketahui, pascakerusuhan di PT GNI lalu, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bentrok di PT GNI, telah berdamai. Disebutkan bahwa keduanya pun telah berbaur dan mulai bekerja. TKA yang mayoritas berkewarganegaraan China kembali berbaur dan menyatu dengan pekerja Indonesia pascarusuh, untuk bersama secara harmonis melakukan kembali aktifitas sesuai bidang pekerjaan masing-masing.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto menuturkan bahwa baik TKA maupun TKI kembali berbaur dan menyatu bersama-sama melaksanakan pekerjaan sesuai bidang tugas, dan mereka nampak harmonis. Lebih lanjut, ia berharap harmonisasi kerja TKA dan TKI membawa angin segar kembali operasionalnya PT GNI di Morowali Utara, serta segala persoalan dapat diselesaikan menurut aturan undang-undang yang berlaku, yang akan tetap dikawal oleh TNI-Polri hingga selesai.

Pihak Polda Sulteng juga berharap terjadi lagi harmonisasi antara TKI dan TKA sehingga bisa mengembalikan citra positif perusahaan. Selain itu, kondisi tersebut bisa mengangkat pamor Morowali Utara sebagai daerah industri yang aman dan nyaman untuk investasi.

Pada kesempatan berbeda, Lurah Kolonodale, M. Yamin mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat setempat sangat menerima dan mendukung adanya investasi tambang PT GNI di wilayah mereka. Adanya PT GNI sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat, seperti menghidupkan pasar dan UMKM, serta usaha-usaha lainnya. Sementara itu, ia sangat menyayangkan adanya kejadian kerusuhan pada 14 Januari 2023 lalu, dan berharap hal itu tidak terulang kembali karena sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat.

Senada, Lurah Bahontula, Budi Tangko juga mengaku bahwa dengan hadirnya perusahaan PT GNI di Morowali Utara, Pemerintah Kelurahan Bahontula bersama masyarakat kelurahan Bahontula sangat mendukung hadirnya investasi di PT GNI.

Untuk diketahui, kegiatan di Sulteng, salah satunya di Kabupaten Morowali Utara dikelola PT GNI, merupakan bagian dari proyek strategis nasional di bidang hilirisasi mineral dan batu bara yang menginvestasikan dana sekitar USD 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun untuk membangun smelter pengolahan nikel menjadi feronikel dan berbagai produk barang jadi berbahan baku nikel.

Usai bentrokan lalu, PT GNI telah menyelenggarakan kegiatan lain, yakni pada Jumat (20/01/2023), memberikan bantuan yang diluncurkan oleh pihak perusahaan berupa pemberian makanan ke panti asuhan di Kota Kolonodale, Kecamatan Petasia, Kabupater Morowali Utara.

Mr Jiang Chao selaku HOD Public Relation di PT GNI mengungkapkan bahwa melalui bantuan yang diberikan kepada panti asuhan itu, dirinya berharap supaya bisa dapat bermanfaat bagi anak-anak yang berada di panti asuhan. Tidak sampai di sana, perusahaan juga berkomitmen akan terus memberikan bantuan kepada panti asuhan apabila memang membutuhkannya.

Akhirnya, kedua belah pihak yang berseteru sudah membaur secara harmonis melaksanakan aktivitas sesuai bidang pekerjaan masing-masing. Kedepan, diharapkan tidak ada lagi kejadian serupa, yang berpotensi mengganggu kedamaian masyarakat Morowali Utara, bahkan yang berdampak pada perekonomian masyarakat setempat. Seluruh pihak harus bersinergi menjaga kondusifitas dan perdamaian.

Penulis adalah Anggota Lembaga Inti Media