Oleh : Astrid Widia )*
Sinergitas dari berbagai macam pihak merupakan kunci penting untuk bisa mewujudkan keamanan yang kondusif di tengah masyarakat, menjelang pelaksanaan KTT G20 di Bali.
Salah satu aspek penting dalam penyelenggaran suatu event, utamanya adalah berskala Internasional seperti KTT G20 yakni bagaimana keamanan yang ada. Maka dari itu menjelang perhelatan tersebut, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu langsung mengerahkan dan mengajak beberapa jajaran media agar bisa turut serta menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat supaya situasi bisa menjadi kondusif.
Bagaimana tidak, pasalnya memang peran media sendiri merupakan hal yang sangat krusial di jaman sekaranag, yang mana masyarakat bisa dengan sangat mudah mengakses segala macam informasi yang mereka butuhkan hanya melalui handphone masing-masing, termasuk ketika berselancar di media sosial.
Sedangkan peran media di sini adalah sebagai sebuah sumber informasi, membuat Irjen Pol Putu Jaya berharap supaya media mampu untuk menyampaikan informasi ke publik agar semakin meningkatkan keamanan serta ketertiban masyarakat tersebut dengan penyampaian yang bermanfaat.
Jangan sampai justru media yang menjadi sumber informasi malah menyebarkan pemberitaan yang mengadu domba sehingga membuat masyarakat tidak tenang dan justru memunculkan ketidakstabilan sehingga kondusifitas diantara masyarakat terganggu. Tentunya dalam hal ini, sejatinya media memiliki peran sangat besar meski seolah tidak seperti pihak penjaga keamanan lain yang secara terang-terangan berjaga diantara masyarakat, namun justru peran narasi merupakan salah satu hal yang mampu memicu perselisihan di masyarakat.
Kapolda Bali menyadari betul potensi konflik yang bisa saja ditimbulkan ketika masyarakat menerima pemberitaan yang justru mengandung banyak hoax atau misinformasi sehingga sulit untuk diterima dan justru membuat masyarakat saling terpecah belah. Lebih lanjut, beliau juga berharap supaya pihak media mampu menjalin persamaan persepsi dengan terjalinnya komunikasi yang baik demi tujuan kelancaran acara KTT G20 yang Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Kabid Humas Polda Bali, Kombes Satake Bayu yang menambahkan bahwa memang pemberitaan di media pada masa sekarang merupakan hal yang sangat penting. Ibarat pedang bermata dua, narasi-narasi yang diolah oleh rekan-rekan media sejatinya mampu untuk digunakan merekatkan persaudaraan antar masyarakat, namun di sisi lain jika tidak digunakan dengan bijak juga mampu untuk menimbulkan perpecahan.
Selain itu, Kombes Satake juga menyatakan bahwa untuk saat ini, publik dunia tengah sangat menyoroti Indonesia, yang mana sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Maka dari itu pemberitaan yang mampu meningkatkan kepercayaan publik bahkan dunia, sangatlah diperlukan demi bisa meningkatkan terus citra positif Tanah Air di kancah Internasional.
Jangan sampai ketika para petinggi dunia lainnya berkunjung di Indonesia, justru mereka menangkap adanya citra kurang baik dari masyarakat tatkala justru di masyarakat masih terjadi perpecahan dan konflik antar golongan. Ketika media mampu menjaga terus narasi yang bermanfaat, maka akan turut membantu sekali dalam menjaga citra positif Indonesia karena masyarakat pun akan menjadi lebih kondusif.
Bukan hanya sekedar keamanan secara fisik saja yang terus diupayakan oleh pemerintah, namun keamanan dalam hal jaringan telekomunikasi pun terus diupayakan untuk ditingkatkan. Mengenai hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate menyampaikan bahwa persiapan akan jaringan telekomunikasi dan juga keamanan spektrum frekuensi untuk bisa membantu pemantauan demi mendukung suksesnya Presidensi G20 Indonesia terus dilakukan.
Selanjutnya, keamanan terkait navigasi dan keselamatan penerbangan pun juga terus dioptimalkan oleh Kemkominfo dengan menyiagakan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika untuk memantau frekuensi di wilayah udara Surabaya, Banyuwangi, Denpasar dan Mataram.
Sinergitas juga dilakukan oleh Kominfo bersama dengan beberapa lembaga lainnya, seperti TNI AU hingga Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan seluruh spektrum keselamatan penerbangan tersebut agar bisa menghindari intersepsi dan juga interferensi.
Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan bahwa segala persiapan memang sudah dengan sangat matang dilakukan di Bali untuk kelancaran KTT G20 tersebut, mulai dari persiapan infrastruktur, penataan mangrove yang akan dijadikan showcase oleh pemimpin dunia yang nanti akan hadir. Selain itu, protokol kesehatan bagi para peserta G20, baik kedatangan maupun keberangkatan juga menjadi salah satu hal penting. Selain itu, penataan jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju venue di Nusa Dua, Badung akan ditata dengan baik (hijau dan indah).
Dari sisi keamanan, Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menegaskan jika semuanya telah berjalan dengan baik di bawah komando Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali. Sementara terkait fasilitas pelaksanaan G20 di Bali, Gubernur Koster mengatakan jika semua telah disiapkan dengan baik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang untuk bisa mewujudkan adanya keamanan dan juga menjaga supaya kondusifitas tetap berjalan dengan baik, maka seluruh pihak harus mampu untuk saling bahu membahu dan terus menjaga sinergitasnya satu sama lain. Menjelang pelaksanaan KTT G20, mulai dari Pemda Bali, TNI/POLRI, hingga peran media pun seluruhnya akan sangat penting untuk menjaga keamanan di tengah masyarakat.
Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini