Setahun Jalan, Program MBG Jadi Simbol Perbaikan Gizi Nasional di Era Prabowo-Gibran

Oplus_131072

Jakarta-Intipnews.com:Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Prabowo-Gibran kini menjadi ikon keberhasilan dalam upaya memperbaiki gizi nasional. Setelah setahun berjalan, program ini dinilai mampu memperkuat ketahanan pangan rakyat sekaligus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

-Presiden Prabowo Subianto, dalam Sidang Kabinet Paripurna setahun pemerintahannya, di Istana Negara mengungkapkan, makan bergizi gratis (MBG), program yang menjadi unggulannya, kini sudah menyasar ke 36,7 juta penerima. Terhitung 1,4 miliar porsi makanan sudah dibagikan ke penerima manfaat sejak 6 Januari 2025.

“Hari ini sudah 1.410.000.000 porsi sudah dimasak dan dibagikan sejak 6 Januari 2025. Hari ini ada 36.700.000 anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini,” ungkap Presiden Prabowo di Jakarta, Senin (20/10). 

Di tempat terpisah, Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd Arafiq, menegaskan bahwa MBG merupakan langkah nyata pemerintah dalam memastikan akses gizi bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Menurutnya, keberadaan MBG telah memberi dampak langsung terhadap peningkatan kesehatan dan produktivitas generasi muda.

“Program ini bukan sekadar menyediakan makanan gratis, tapi sebuah investasi besar untuk masa depan bangsa. Kita ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan cerdas,” ujarnya. 

Ranny menambahkan, keberhasilan MBG di tahun pertama menjadi bukti keseriusan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing tinggi.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Mochamad Halim, menjelaskan bahwa MBG dirancang dengan tiga manfaat utama, yakni peningkatan gizi anak, penguatan ekonomi lokal, dan penciptaan lapangan kerja. 

“Setiap dapur MBG akan melibatkan sekitar 45 tenaga kerja lokal, mulai dari pengolah makanan, pengemudi distribusi, hingga tenaga ahli gizi dan akuntan. Dengan demikian, program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” jelas Halim.

Lebih lanjut, ia menilai program MBG juga menjadi solusi atas tantangan gizi nasional, seperti stunting, anemia pada remaja putri, dan ketimpangan akses pangan di daerah 3T.Itp.r