Publik Sambut Hangat Status Pahlawan kepada Soeharto

Oplus_131072

Jakarta-Intipnews.com:Keputusan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto memunculkan respons positif dari berbagai kalangan. 

Sekjen Partai Golkar, M. Sarmuji, menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah menetapkan Soeharto menerima gelar tersebut. 

Ia menilai penghormatan itu sejalan dengan rekam jejak panjang pengabdian Soeharto. 

“Terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto, yang telah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada presiden ke-2 RI Soeharto atau Pak Harto. Ini merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa dan negara Indonesia,” ujar Sarmuji.

Sarmuji menegaskan bahwa gelar tersebut bukan sekadar penghargaan simbolis, tetapi pengakuan atas legacy Soeharto selama puluhan tahun memimpin Indonesia. 

 “Pak Harto berperan penting, baik pada masa pra-kemerdekaan, pasca-kemerdekaan, maupun selama menjadi presiden yang memimpin pembangunan bangsa selama lebih dari tiga dekade” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa Soeharto merealisasikan konsep “Golongan Fungsional” yang digagas Bung Karno menjadi bentuk konkret “Golongan Karya”. 

“Pak Harto adalah Dewan Pembina Golkar… dan beliau sekaligus menerjemahkan pikiran Bung Karno yang melahirkan gagasan awal tentang ‘Golongan Fungsional’… yang kemudian diwujudkan oleh Soeharto menjadi ‘Golongan Karya’,” kata Sarmuji. 

Ia menilai pembangunan era Soeharto menjadi fondasi Indonesia modern.

Dukungan publik terhadap gelar tersebut juga tercermin dalam survei Kedai Kopi yang dipaparkan Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio (Hensat). 

Ia menyampaikan bahwa mayoritas mendukung penganugerahan gelar pahlawan kepada Presiden RI ke-2 tersebut. 

“Sebanyak 80,7 persen mendukung Soeharto menjadi pahlawan nasional, sementara yang tidak mendukung 15,7 persen dan yang tidak tahu 3,6 persen.” Ungkapnya.

Menurut Hensat, alasan dukungan mencakup keberhasilan swasembada pangan, pembangunan nasional, penyediaan sekolah dan sembako murah, serta stabilitas politik. 

Pandangan akademis turut diberikan Guru Besar Universitas Ciputra Surabaya, Murpin Josua Sembiring. 

Ia mengajak publik melihat pengusulan ini sebagai ruang refleksi nasional. Murpin menilai Soeharto berperan besar dalam stabilisasi negara setelah masa krisis, membangun kembali administrasi, meningkatkan kepercayaan internasional, dan meletakkan dasar pembangunan jangka panjang. 

Ia menegaskan bahwa berbagai program seperti swasembada beras, pembangunan irigasi, puskesmas, posyandu, hingga elektrifikasi desa merupakan bukti nyata kontribusi Soeharto. 

“Narasi ini bukan glorifikasi, melainkan fakta pembangunan yang disepakati banyak sejarawan dan ilmuwan kebijakan,” katanya. 

Menurut Murpin, kemajuan ekonomi dan institusional pada masa itu menjadi fondasi penting bagi arah pembangunan Indonesia saat ini.Itp.r