Larangan Ekspor Bahan Mentah Berhasil, Investasi Hilirisasi Meroket Rp 431,4 Triliun

Oplus_131072

Jakarta-Intipnews.com:Pemerintah menegaskan komitmennya memperkuat hilirisasi sumber daya alam melalui kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menjelaskan bahwa hilirisasi dirancang untuk memastikan nilai tambah sumber daya alam tetap dinikmati di dalam negeri dan menjadi fondasi transformasi industri nasional.

“Hilirisasi adalah strategi jangka panjang yang memastikan keuntungan sumber daya alam tetap berada di Indonesia,” ujarnya.

Todotua menambahkan bahwa realisasi investasi hilirisasi sepanjang Januari–September 2025 telah mencapai Rp 431,4 triliun, atau meningkat 58,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Lonjakan tersebut menunjukkan efektivitas kebijakan menahan ekspor bahan mentah dan mendorong industri melakukan pengolahan di dalam negeri,” katanya.

Ia memaparkan bahwa peta jalan hilirisasi mencakup 28 komoditas prioritas dalam delapan kelompok besar, dengan sektor mineral masih menjadi pendorong utama. Sektor perkebunan, kehutanan, migas, dan perikanan mengikuti di belakang sebagai penopang pertumbuhan investasi.

“Kebijakan larangan ekspor bahan mentah mendorong industri membangun rantai nilai yang lebih kuat dan berorientasi ekspor,” jelasnya.

Todotua mengingatkan perlunya pengawasan terhadap risiko _overcapacity smelter_ agar kualitas proyek tetap terjaga. Evaluasi berkala dilakukan pemerintah agar iklim investasi tetap kompetitif dan terarah.

Senada, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa hilirisasi merupakan strategi nasional yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Kebijakan larangan ekspor bahan mentah sudah berada di jalur tepat untuk mendorong industrialisasi.

“Kita ingin hilirisasi membuka lapangan kerja yang lebih besar dan membuat Indonesia naik kelas dalam rantai pasok global,” tegasnya.

Bahlil menambahkan bahwa pemerintah terus memperkuat kepastian hukum dan kemudahan berusaha demi menarik investor strategis. Menurutnya, konsistensi kebijakan hilirisasi menjadi penanda bahwa Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada ekspor bahan mentah yang hanya memberi keuntungan jangka pendek. 

“Konsistensi pemerintah dan dukungan para pemangku kepentingan menunjukkan bahwa, hilirisasi menjadi pilar penting pembangunan ekonomi masa depan,” pungkasnya.Itp.r