52 Juta Masyarakat Indonesia Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah

Oplus_131072

Jakarta-Intipnews.com:Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang digagas oleh pemerintah Indonesia, telah berhasil mencapai angka yang sangat signifikan dengan melibatkan lebih dari 52 juta peserta di seluruh tanah air. Program ini, yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, telah memberikan dampak besar terhadap upaya pemerintah dalam memerangi penyakit tidak menular dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Program CKG, yang dilaksanakan sejak Februari hingga November 2025, mencatatkan lebih dari 52 juta peserta yang mengikuti pemeriksaan kesehatan secara gratis. Dalam laporan terbaru, tercatat 34,3 juta peserta mengikuti CKG untuk umum, sementara 16,2 juta peserta lainnya mengikuti CKG sekolah. Pencapaian ini menunjukkan betapa pentingnya deteksi dini dalam mencegah penyakit yang lebih serius di kemudian hari.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat yang semakin peduli terhadap kesehatan mereka. 

“Pencapaian lebih dari 52 juta peserta merupakan tonggak penting bagi upaya kesehatan nasional. Namun, data CKG juga memberi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus semakin menjadi prioritas bersama,” ujar Budi.

Data yang dikumpulkan menunjukkan gambaran kesehatan yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan kelompok dewasa. Lebih dari 95 persen orang dewasa teridentifikasi memiliki aktivitas fisik yang sangat rendah, sementara masalah obesitas dan tekanan darah tinggi juga ditemukan pada proporsi yang signifikan. Karies gigi, obesitas sentral, dan gangguan tekanan darah merupakan masalah utama yang perlu segera ditangani untuk mencegah dampak kesehatan yang lebih besar.

Lebih dari sekadar pemeriksaan rutin, CKG merupakan alat penting untuk deteksi dini dan tatalaksana penyakit. Menteri Kesehatan menegaskan bahwa semakin dini penyakit ditemukan, semakin besar peluang seseorang untuk sembuh dan terhindar dari kondisi yang lebih parah, seperti penyakit katastropik, kecacatan, dan kematian. 

Dengan data yang ada, pemerintah berencana untuk memperkuat kebijakan kesehatan berbasis temuan CKG, serta memperkuat layanan promotif dan preventif di seluruh fasilitas kesehatan.

“Bukan hanya tentang jumlah peserta, tetapi bagaimana hasil dari program ini digunakan untuk memperkuat kebijakan dan intervensi kesehatan di masyarakat,” tambah Budi.

Temuan menarik lainnya juga menunjukkan masalah kesehatan yang berbeda-beda pada setiap kelompok usia. Untuk bayi baru lahir, misalnya, ditemukan adanya risiko kelainan saluran empedu dan berat badan lahir rendah. 

Di kalangan balita dan anak-anak, karies gigi dan stunting masih mendominasi. Bahkan pada kelompok remaja, kurangnya aktivitas fisik dan masalah gigi menjadi tantangan yang perlu diatasi. Menkes juga menyoroti masalah hipertensi pada lansia, yang mencapai 37,7 persen.

Program CKG ini tidak hanya menyasar penduduk di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah adat seperti Baduy. Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan pentingnya deteksi dini pada seluruh lapisan masyarakat. 

“Program ini tidak hanya untuk lansia, tetapi juga untuk semua kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. CKG berpotensi mengurangi beban ekonomi di masa depan dengan mendeteksi penyakit sejak dini,” ujar Dante.

Sejalan dengan itu, pemerintah terus berupaya untuk memastikan bahwa layanan kesehatan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK, Linda Restaningrum, menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas jangkauan CKG, termasuk ke wilayah adat dan pedesaan. 

“Kami memastikan masyarakat adat Baduy dan daerah terpencil lainnya mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang setara, gratis, dan berkualitas,” jelas Linda.

Keberhasilan pelaksanaan CKG di seluruh Indonesia merupakan hasil dari kolaborasi yang erat antara kementerian terkait, pemerintah daerah, tenaga medis, serta lembaga swasta. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memperkuat program CKG agar dapat mencapai target nasional yang lebih tinggi.Itp.r