Medan  

DPRD Medan Soroti Lonjakan Kasus ISPA dan Diare Pascabanjir, Dorong Layanan Kesehatan Proaktif

Oplus_131072

Medan-Intipnews.com:Anggota DPRD Kota Medan, Afif Abdillah, SE menyoroti potensi lonjakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Medan. Menurutnya, peningkatan kasus tersebut merupakan pola yang berulang setiap kali banjir terjadi.

“Memang setelah banjir biasanya kasus ISPA dan diare itu naik. Ini sudah bisa kita prediksi, karena kondisi rumah warga lembap, air bersih juga sempat terganggu. Jadi ini pola yang harus diantisipasi bersama,” ujar Afif, kepada media Intipnews.com, Jumat (5/12/2025).

Ia menilai petugas puskesmas telah bergerak merespons situasi, namun mengingat skala dampak banjir, pelayanan kesehatan harus dipastikan tetap berjalan optimal. “Kita harus jaga supaya pelayanan ini tetap lancar untuk semua warga,” tegasnya.

Afif menjelaskan bahwa DPRD melalui Komisi 2 fokus memastikan layanan kesehatan tetap berjalan tanpa hambatan administratif maupun logistik.

“Stok obat aman, puskesmas bisa mobile ke lokasi banjir, dan layanan UHC tetap dipastikan tidak ada warga yang ditagih biaya. Kita ingin warga yang sakit bisa ditangani cepat, tanpa ribet soal administrasi atau takut biaya,” katanya.

Mengingat status tanggap darurat bencana yang ditetapkan hingga 11 Desember, Afif mendesak fasilitas kesehatan bersikap adaptif.

“Mungkin kamar penuh, tapi untuk sementara rumah sakit perlu menyiapkan tempat tidur tambahan atau mengalokasikan kamar umum agar korban banjir bisa ditangani. Situasi luar biasa butuh penanganan di luar kebiasaan,” ujarnya.

Afif menilai perlu evaluasi terhadap pola penanganan kesehatan pascabanjir, terutama pada aspek deteksi dini dan layanan jemput bola.

“Yang paling sering muncul itu soal percepatan deteksi dini dan layanan jemput bola. Warga tidak perlu menunggu parah dulu baru berobat,” ucapnya.

Ke depan, ia mendorong puskesmas lebih proaktif turun ke lingkungan terdampak, karena menurutnya pendekatan tersebut jauh lebih efektif.

Afif menekankan pentingnya menjaga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan obat-obatan.

“Kalau puskesmas terdampak, harus ada jalur darurat. Kalau warga kesulitan datang, harus ada layanan yang mendekat ke mereka,” katanya.

Ia juga menilai peran posko banjir, kepala lingkungan, dan kelurahan sangat penting untuk memastikan warga yang sakit segera mendapatkan penanganan.

“Intinya, jangan sampai ada yang merasa tidak bisa berobat karena situasi pascabanjir,” tegasnya.

Afif mengusulkan sejumlah langkah cepat yang dapat langsung diterapkan Pemko Medan, di antaranya:

Memperbanyak titik distribusi air bersih sementara di area genangan yang lama surut.

Membentuk tim kecil di puskesmas untuk kunjungan door-to-door memberi edukasi dan pemeriksaan, terutama untuk anak dan lansia.

Memperkuat posko kelurahan dengan stok oralit, masker, dan cairan pembersih.

Selain itu, ia menilai percepatan pembersihan sampah pascabanjir sangat krusial karena berkaitan langsung dengan potensi penyebaran penyakit.

“Kalau ini jalan bersamaan, risiko penyebaran ISPA dan diare bisa ditekan cukup signifikan,” pungkasnya.ltp.05