Medan-Intipnews.com:Wakil Ketua DPRD Hadi Suhendra, menyampaikan komitmen kuat untuk memastikan bahwa bencana banjir yang melanda Kota Medan pada akhir November lalu tidak menghalangi masa depan pendidikan anak-anak di kawasan terdampak. Hal itu disampaikannya saat Sosialisasi Perda (Sosper) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Jalan Abu Bakar, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan serta Jalan Sumatera No.1, Kel. Belawan I, Kec. Medan Belawan, Sabtu (6/12/2025).
Di hadapan ratusan warga, pria yang akrab dipanggil Hendra tersebut memberikan jaminan bahwa dirinya dan pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan akan membantu setiap anak yang mengalami kendala biaya sekolah setelah musibah banjir.
“Saya tidak menginginkan lagi ada anak-anak yang putus sekolah karena orang tuanya tidak sanggup membayar. Kalau itu sampai terjadi, silahkan datang ke saya. Saya akan bantu. Jangan malu, karena ini menyangkut masa depan generasi kita,” tegas Hendra.
Menurutnya, daerah Medan Marelan, Medan Labuhan, dan Medan Belawan menjadi kawasan yang paling terpukul akibat banjir, sehingga perhatian khusus terhadap pendidikan warga sangat diperlukan.
“Kita semua bisa mencari kembali harta yang hilang. Tapi kalau pendidikan anak terhenti, dampaknya jangka panjang dan sangat memengaruhi kualitas hidup mereka ke depan. Bencana tidak boleh mencuri masa depan anak-anak kita,” kata politikus Partai Golkar ini.
Hendra mengungkapkan, bahwa ia telah melakukan komunikasi langsung dengan Dinas Pendidikan Kota Medan untuk memastikan program bantuan pendidikan, termasuk subsidi biaya bulanan hingga bantuan masuk sekolah, benar-benar tepat sasaran bagi keluarga kurang mampu.
“Sering kita dengar ada bantuan tapi tidak sampai ke yang benar-benar membutuhkan. Itu yang harus kita kawal. Saya sudah bicara dengan Kepala Dinas, tidak boleh ada lagi alasan biaya sekolah menghambat pendidikan anak-anak Medan Utara,” ujarnya.
Hendra juga menyoroti kondisi warga yang hingga kini masih berjuang memulihkan kehidupan pasca banjir besar yang sempat menenggelamkan rumah dan fasilitas umum. Banyak keluarga kehilangan perabotan, pekerjaan terganggu, bahkan masih trauma ketika hujan turun.
“Kita datang hari ini bukan hanya bicara aturan dan program, tapi bicara perasaan. Banyak saudara kita yang masih trauma, masih takut setiap lihat air mulai naik. Dalam situasi sulit, dukungan moral dan sosial penting diberikan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Hendra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga yang secara sukarela memasak dan menyediakan makanan untuk korban banjir di dapur-dapur umum yang sempat tersebar di beberapa titik.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu-ibu yang berjaga siang malam untuk memasak bagi keluarga yang terdampak. Semangat gotong royong ini bukti bahwa kita tidak pernah sendiri dalam menghadapi bencana,” katanya.
Di akhir acara, Hendra menegaskan bahwa pintu komunikasinya terbuka lebar bagi masyarakat yang butuh bantuan, utamanya terkait pendidikan, akses layanan dasar, dan pemulihan pasca banjir.
“Saya hadir, dan berada di sini karena ini panggilan kemanusiaan. Jika ada kendala, tanyakan langsung kepada saya. Kita perjuangkan bersama. Kita harus bangkit dan memastikan semua warga kembali kuat,” pungkasnya.Itp.05







