Jakarta-Intipnews.com:Pada penghujung tahun 2025, program Konsolidasi Tanah yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (Ditjen PTPP) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memasuki tahapan akhir. Kementerian ATR/BPN menegaskan komitmennya untuk mempercepat penyelesaian Konsolidasi Tanah sebagai bagian dari upaya penataan ruang, pengentasan kawasan kumuh, serta peningkatan kualitas permukiman dan nilai tanah masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal PTPP, Embun Sari, menyampaikan bahwa seluruh tahapan utama Konsolidasi Tanah tahun 2025 telah menunjukkan progres yang signifikan. Mulai dari desain penataan (B04), persetujuan masyarakat terhadap desain (B06), hingga kesepakatan rencana aksi bersama warga (B09), seluruhnya telah diselesaikan.
“Ini kita sedang berjuang memfinalisasi dokumen yang siap masuk ke tahap sertipikasi (B12). Insyaallah juga bisa 100 persen selesai,” ungkap Embun Sari saat memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian ATR/BPN Tahun 2025 di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Sepanjang tahun 2025, Ditjen PTPP telah melaksanakan program Konsolidasi Tanah di 16 provinsi dengan total 2.833 bidang tanah. Dari jumlah tersebut, realisasi pembangunan fisik Konsolidasi Tanah telah mencapai 81 persen.
Embun Sari menargetkan seluruh paket Konsolidasi Tanah yang menjadi prioritas dapat diselesaikan melalui kerja sama yang solid antara Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi, Kantor Pertanahan, serta pemerintah daerah. Menurutnya, sinergi lintas unit menjadi kunci utama untuk menuntaskan program secara tepat waktu dan berkualitas.
Penyelesaian Konsolidasi Tanah tidak hanya berfokus pada perbaikan struktur ruang, tetapi juga mengintegrasikan penataan kembali lingkungan permukiman agar lebih tertib, legal, dan layak huni. Untuk mendukung akselerasi tersebut, Ditjen PTPP mengoptimalkan penguatan basis data serta sistem monitoring berbasis dashboard, sehingga perkembangan di setiap lokasi dapat dipantau secara real time.
Embun Sari menekankan pentingnya pelaporan digital yang dilakukan secara disiplin agar koordinasi antarunit dapat berjalan lebih cepat dan berbagai hambatan di lapangan bisa segera diidentifikasi serta ditangani.
Dalam kesempatan yang sama, Embun Sari juga melaporkan capaian serapan anggaran Ditjen PTPP yang menunjukkan tren positif. “Realisasi anggaran di pusat saat ini telah mencapai 93,96 persen, sementara di daerah sebesar 88 persen,” jelasnya.
Rakernas Kementerian ATR/BPN Tahun 2025 diikuti oleh 471 peserta dari seluruh Indonesia dan akan berlangsung selama tiga hari, mulai.Itp.r







