Padang-Intipnews.com:Warga terdampak banjir bandang di Kota Padang mulai merasakan kenyamanan setelah menempati hunian sementara (huntara) yang disediakan pemerintah di Kampung Nelayan, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tengah.
Ketersediaan air bersih, listrik yang lancar, serta bantuan logistik yang terpenuhi membuat para pengungsi merasa lebih tenang menjalani masa pemulihan pascabencana.
Warga asal Guo, Kecamatan Kuranji, Masrizal, mengaku kondisi huntara yang ditempatinya bersama istri dan satu anaknya cukup nyaman.
“Nyaman. Bantuan lancar, cukup. Tidak ada yang kurang, cuma rumah,” kata Masrizal menggunakan bahasa Minang saat ditemui di lokasi.
Ia menyebut aliran listrik dan air bersih tersedia dengan baik, sehingga kebutuhan dasar keluarganya dapat terpenuhi.
Pemerintah menyiapkan sebanyak 80 unit huntara berukuran 6 x 6 meter dengan dua kamar tidur. Setiap unit dilengkapi tempat tidur, ruang tamu dengan kursi dan meja, ruang tengah dengan meja makan sederhana, kipas angin, serta dapur yang telah tersedia kompor dan tabung gas.
Selain itu, huntara juga telah terhubung dengan aliran air sumur untuk kebutuhan sehari-hari warga.
Hal senada disampaikan Reni Suherni, warga Guo Kuning, yang baru satu hari menempati huntara di Koto Tengah. Meski masih terasa asing karena rumahnya hilang tersapu banjir bandang, ia menilai hunian sementara sangat nyaman.
“Lumayan, airnya bersih. Udah ada bantuan (logistik), udah disediakan,” kata Reni.
Ia berharap pemerintah segera membangun kembali rumahnya, di mana pun lokasinya.
“Tidak apa-apa, saya siap di mana pun,” ujarnya.
Penyediaan huntara di Kota Padang merupakan bagian dari upaya nasional penanganan bencana banjir di Sumatera.
Sementara itu, Presiden Prabowo telah meninjau langsung pembangunan hunian sementara dan perbaikan infrastruktur terdampak bencana di Sumatera Barat.
Dalam kunjungannya ke sejumlah wilayah, Presiden menegaskan bahwa huntara menjadi solusi awal sebelum proses rehabilitasi dan rekonstruksi permanen dilakukan.
Secara nasional, pemerintah menyiapkan 44.045 unit huntara di tiga provinsi terdampak bencana, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Di Kota Padang sendiri, seluruh 80 unit huntara di Kampung Nelayan telah rampung dan mulai dihuni warga.
Kehadiran hunian sementara ini diharapkan dapat memberikan rasa aman, layak, dan bermartabat bagi masyarakat sembari menunggu pembangunan hunian tetap.
Upaya ini ditujukan untuk mempercepat pemulihan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat terdampak, sekaligus memastikan aktivitas warga dapat kembali berjalan normal secara bertahap.Itp.r







