Labuhanbatu-Intipnews.com: Kepala Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu, H. Suprianto S.Pd melalui Sekretaris Desa Dedi Darmansyah Sinaga mengatakan, pada tahun anggaran 2023 pemerintah desa menggunakan anggaran ketahanan pangan untuk pengadaan 1.600 batang bibit tanaman buah-buahan. Bibit-bibit itu berasal dari Kota Binjai dan dibeli melalui agen pengadaan.
“Bibit. banyak ragam semalam itu. Kelengkeng, durian, rambutan, cempedak. Dibeli di Binjai. Kami belanja itu melalui CV. Melalui apa namanya, agen lah ya” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya kantor Kepala Desa Lingga Tiga (Foto) ,Selasa (09/01/24)
Menurut Sinaga, agen pengadaan itu adalah CV AJP yang berasal dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pihak CV AJP awalnya datang ke kantor kepala desa menawarkan bibit tanaman buah-buahan berikut harganya. Ahirnya diputuskan pengadaan bibit melalui CV AJP itu.
“Orang itu sendiri datang kesini. Jadi kami buatlah permohonan, karena kami anggap masih sesuai sama harga yang diinginkan. Masih di bawah standar, ya sama
dia lah” ujarnya.
Dikatakannya, nilai pengadaan 1.600 bibit tanaman itu sebesar Rp 230 juta. Adapun harga satu batang bibit sebesar Rp 85.000.
” Ya 230 juta itu. Kalau gak silap dia per item 85 ribu. Iya, kalau gak salah ya. kalau gak salah” sebutnya.
Dia lalu menanyakan harga pastinya kepada Kaur Umum yang merangkap sebagai Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pengadaan bibit itu.
“Yuk berapa semalam yuk. Harganya bibit. Coba tengok dulu APBDes itu” perintahnya kepada kaur umum.
Selanjutnya dia mengatakan, pernah ada yang menawarkan harga Rp 60.000/batang bibit. Tapi yang akhirnya dibeli adalah seharga Rp 85.000/batang sesuai penawaran dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
“Kalau semalam kan Rp 60.000 kalau gak salah. Kalau gak salah Rp 60.000 itu. Yang Rp 85.000 itu, itu apa, penawaran dari PMD kemarin” terangnya.
Kemudian wartawan meminta penegasan tentang penawaran dari Dinas PMD yang dia sebutkan itu. Sinaga mengungkap jika harga itu diperoleh saat rapat penggunaan anggaran di Dinas PMD Kabupaten Labuhanbatu.
“Bukan. Maksudnya di PMD itu kan bahasanya kami rapat penggunaan anggaran. Rp 85.000 lah yang termurah dari harga. Ada yang Rp 125.000” bebernya.
Dalam rapat penggunaan anggaran di Dinas PMD itu, sambung Sinaga, diperoleh informasi bahwa harga bibit Rp 85.000/batang sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) tentang standar satuan harga.
“Apa, penggunaan anggaran tadi kan kami penyusunan APBDes rata-rata kan dari harga penentu harga itu kan ada. Contohnya semen berapa harganya kan ada tertera disitu, di Perbup” ungkapnya.
Akan tetapi, Sinaga mengaku tidak pernah melihat standar satuan harga itu, karena dia tidak hadir dalam rapat di Dinas PMD itu. “Itulah gak ingat itu dimana apanya itu. Kemarin itu ada satuan harga itu. Memang disitu kemarin aku gak hadir. Jujur aja gak hadir aku” akunya.
Lebih lanjut Sinaga juga mengakui tidak ada penawaran harga dari penyedia bibit lainnya selain dari agen pengadaan CV AJP. “Gak ada lagi. Karena gini, kenapa kami gak tawarkan ke pihak lain dari harga. Dari harga lah kita bilang dulu kan. Kita tanya ke lain itu rata-rata diatas AJP ini” jelasnya.
Masih pengakuan Sinaga, pernah dilakukan survei harga ke salah satu penyedia bibit di Labuhanbatu. Permintaan penawaran harga tidak dilakukan secara tertulis.” Kalau itu kami gak buat permohonan, apa, cuma kami survei harga aja”pungkasnya. (Itp AAT)