Aceh Mampu Bangkit dari Bencana dengan Kekuatan Sendiri

Aceh-Intipnews.com:Aceh telah menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas yang kuat untuk dapat bangkit dari bencana banjir dan tanah longsor 2025 melalui kekuatan internal masyarakat serta adanya dukungan penuh sumber daya nasional. 

Bagaimana respons sangat cepat yang dilakukan oleh pemerintah dan solidaritas sosial warga memperlihatkan bahwa pemulihan tidak bertumpu pada bantuan bangsa asing, melainkan pada ketangguhan lokal yang telah teruji oleh sejarah panjang bencana dan konflik.

Banjir dan longsor yang terjadi sejak November 2025 tercatat sebagai salah satu bencana hidrometeorologi terburuk dalam dua dekade terakhir di Aceh. 

Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi, sementara infrastruktur dasar mengalami kerusakan signifikan. 

Meski demikian, pemerintah daerah bergerak cepat dengan mengoptimalkan Dana Belanja Tidak Terduga, mempercepat rehabilitasi infrastruktur, serta memastikan distribusi logistik berjalan tanpa menunggu bantuan eksternal.

Anggota Komisi II DPR RI Ujang Bey menegaskan keyakinannya terhadap kapasitas nasional dalam menangani bencana tersebut. 

“Pemerintah masih memiliki keyakinan untuk menangani permasalahan banjir di Aceh,” katanya.

“Selama belum ada lampu hijau terkait bantuan asing, itu berarti pemerintah telah menakar dan memiliki kemampuan dalam menangani seluruh permasalahan yang ada,” ujar Bey, Kamis (18/12/2025). 

Ia mendorong pemerintah tetap fokus pada langkah cepat dan simultan agar kebutuhan masyarakat terdampak segera terjawab.

Kehadiran negara juga tercermin melalui kerja aparat keamanan. 

Polda Aceh mencatat pelayanan kesehatan intensif bagi warga terdampak melalui Operasi Aman Nusa II 2025.

“Secara kumulatif, terhitung sejak 27 November hingga 17 Desember 2025, Polda Aceh melalui Subsatgas Dokkes telah memberikan pelayanan kesehatan kepada 10.931 orang masyarakat terdampak bencana alam,” kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto. 

Ia menegaskan Polri aktif menjalankan peran kemanusiaan di luar fungsi keamanan.

Pemerintah pusat turut menegaskan sikap kemandirian tersebut. 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah belum membuka peluang menerima bantuan internasional. 

“Untuk sementara ini belum ya. Meskipun kami juga mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan terima kasih karena banyak sekali atensi dari negara-negara sahabat,” ujar Prasetyo. 

Pemerintah menilai koordinasi antarlembaga nasional masih efektif dalam penanganan darurat.

Rangkaian langkah tersebut memperlihatkan bahwa Aceh mampu bangkit dari bencana dengan kekuatan sendiri, ditopang solidaritas masyarakat, kesiapan pemerintah, dan optimalisasi sumber daya nasional.Itp.r