Akademisi Apresiasi Danantara Sebagai Motor Hilirisasi dan Pengembangan Inovasi Industri

Oplus_131072

Jakarta-Intipnews.com:Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mendapatkan apresiasi dari kalangan akademisi sebagai motor penting dalam mendorong hilirisasi dan pengembangan inovasi industri nasional. Keberadaan Danantara dinilai strategis untuk memperkuat ekosistem riset, investasi, dan industri agar hasil inovasi tidak berhenti pada tataran konsep, melainkan mampu memberikan nilai tambah nyata bagi perekonomian Indonesia.

Apresiasi tersebut mengemuka dalam Public and Business Leader Forum 2026 Outlook and Challenges yang digelar bertepatan dengan Dies Natalis ke-63 Universitas Brawijaya di Jakarta. Forum ini menjadi ruang dialog strategis yang mempertemukan pemimpin pemerintahan, pelaku usaha, dan akademisi dalam merespons tantangan global yang dinamis, sekaligus membahas peluang penguatan industri berbasis inovasi.

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menegaskan kesiapan perguruan tinggi untuk berkolaborasi dengan Danantara dalam mengakselerasi hilirisasi hasil riset kampus. Menurutnya, sinergi antara lembaga investasi negara dan perguruan tinggi menjadi kunci agar inovasi akademik dapat diolah menjadi produk dan kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat. 

“Kami siap digandeng Danantara agar hasil riset dan inovasi kampus dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata yang mendorong daya saing industri nasional,” ujarnya.

Danantara juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor sebagai fondasi pengembangan inovasi industri. Prof. Widodo menilai hal ini sebagai langkah strategis untuk menyatukan perspektif pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi. 

“Danantara menghadirkan forum yang mempertemukan para pemimpin dari government, bisnis, dan akademisi untuk membahas isu-isu sangat strategis di tengah perubahan global yang berlangsung cepat,” katanya.

Berbagai isu strategis turut dibahas dalam forum tersebut, mulai dari ketahanan ekonomi, transformasi energi, hingga penguatan manajemen kebencanaan. Diskusi tersebut menegaskan bahwa pengembangan industri berbasis inovasi membutuhkan pendekatan terpadu, termasuk penguatan institusi publik yang adaptif dan kolaboratif dalam menghadapi risiko dan tantangan nasional.

Sementara itu disisi seorang Pakar Ekonomi, Ferry Latuhihin, menilai Danantara memiliki potensi besar sebagai penggerak investasi jangka panjang, termasuk dalam mendukung proyek-proyek hilirisasi strategis. Ia mengingatkan bahwa risiko merupakan bagian dari proses bisnis, namun dapat dikelola dengan tata kelola yang baik. 

“Bisnis selalu mengandung risiko, yang penting adalah bagaimana Danantara memitigasinya secara profesional dan akuntabel. Partisipasi publik dalam pengawasan juga menjadi elemen penting,” tuturnya.

Dengan dukungan akademisi dan sinergi lintas sektor yang kuat, Danantara diharapkan mampu menjadi penggerak utama hilirisasi dan inovasi industri, sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.Itp.r