Oleh: Miya Dewi
Analis mengungkapkan bahwa kondisi pasar dan ekonomi nasional sangat menyambut baik penetapan hasil dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh KPU setelah adanya pengumuman resmi dari Mahkamah Konstitusi terkait dengan sidang sengketa pesta demokrasi tersebut.
Bukan tanpa alasan mengapa pasar dan kondisi ekonomi nasional sangat menyambut baik adanya penetapan hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum. Pasalnya, banyak pihak yang menilai bahwa Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih dari Pilpres lalu mampu menerapkan kesinambungan kebijakan dari pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Maka dari itu, adanya kesinambungan kebijakan atau program yang akan terus berlangsung pada era pemerintahan mendatang, yakni tahun 2024 hingga 2029, menjadikan kondisi pasar dan juga perekonomian nasional sangat menyambut baik penetapan hasil Pemilu.
Senior Portofolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Samuel Kesuma menilai bahwa pasar sangat menyambut baik penetapan hasil Pemilihan Umum 2024 oleh KPU.
Seluruh proses akhir dari berlangsungnya pesta demokrasi di Indonesia, termasuk bagaimana penetapan hasil Pemilu tersebut mendatangkan dampak yang baik bagi market. Terlebih, asalnya Presiden terpilih juga menjanjikan adanya transisi pemerintahan yang mulus dengan kesinambungan kebijakan yang terjaga.
Bukan hanya itu, namun Presiden terpilih 2024 di Indonesia juga menerapkan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif lagi melalui adanya perluasan basis pajak, serta ada pula upaya untuk akselerasi dan menjaga kualitas pertumbuhan ekonomi supaya menjadi lebih baik lagi.
Tidak hanya itu, namun kondisi pasar dan juga ekonomi nasional merespon baik pula adanya hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam perkara perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024, yang mana putusan itu juga telah mendapatkan penerimaan secara lapang dada oleh kedua pasangan calon (paslon) penggugat lain, yakni dari nomor urut 01 pasangan Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud.
Sehingga, dengan adanya penerimaan yang lapang dada dari kedua paslon penggugat, sebenarnya hal tersebut mampu menjadi makna secara simbolis bahwa penutupan seluruh proses Pemilihan Umum telah terjadi, dan kini saatnya semua pihak untuk membuka lembaran baru bagi terjadinya rekonsiliasi nasional dan memulai proses transisi pemerintahan yang baru.
Senada, Analis Ekonomi Apindo Ajib Hamdani juga menyampaikan bahwa dunia usaha dan juga investasi pun sangat menyambut dengan positif berakhirnya sengketa Penetapan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
Hal tersebut menjadi sebuah babak akhir dari perjalanan pesta demokrasi dan kontestasi politik di Tanah Air. Bahkan, para pemangku kepentingan atau stakeholder pada dunia ekonomi mengaku beryukur dengan dua hal mengenai penetapan hasil Pemilu 2024.
Pertama, yakni para pelaku dunia usaha menilai bahwa dengan adanya penetapan hasil Pemilihan Umum, maka kini sudah terjadi kepastian mengenai risiko dalam berinvestasi.
Terlebih, memang keputusan MK sendiri cenderung sudah banyak masyarakat menerimanya dan relatif tidak menimbulkan adanya gejolak politik maupun sosial apapun.
Adanya stabilitas demikian jelas bisa memberikan insentif secara positif karena tingkat risiko menjadi semakin kecil, sehingga sisi kepastian pada dunia investasi atau penanaman modal dan juga ekonomi menjadi jauh lebih terukur.
Kedua, hal yang juga mendatangkan rasa syukur dari para pelaku dunia usaha yakni mengenai imbal hasil atau tingkat keuntungan. Dalam konteks tersebut, ekonomi nasional mampu menawarkan potensi yang lebih berlimpah, mulai dari sumber daya alam (SDA), kemudian adanya komoditas unggulan, sampai dengan bagaimana permintaan pasar domestik yang mencapai hingga 280 juta penduduk masyarakat Tanah Air.
Pasalnya, sejauh ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara signifikan juga masih tertopang oleh adanya kegiatan konsumsi rumah tangga, sehingga artinya peningkatan nilai tambah, manufacturing dan investasi menjadi masih memiliki porsi serta potensi yang besar untuk semakin memperbesar pada sisi rasio PDB. Ketika pepastian dan juga tingkat imbal hasil bisa secara optimal terjadi, maka perekonomian pun akan terekskalasi dengan jauh lebih maksimal pula.
Lebih lanjut, bagaimana penetapan hasil Pemilu 2024 jelas menjadi angin sangat segar bagi perekonomian nasional karena secara paralel, kondisi geopolitik dan kebijakan ekonomi global juga sedang tidak mendukung. Terjadinya konflik antara Israel juga terus memanas dan tidak bisa terprediksi kapan bisa mereda.
Kebijakan moneter global karena tingginya tingkat suku bunga acuan The Fed juga ikut memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah, maka dari itu, dengan adanya kondisi positif dari ekonomi nasional hendaknya mampu memberikan multiplier effect lebih kuat daripada kontradiksi global yang sedang terjadi saat ini.
Semua hal itu, termasuk penetapan hasil Pemilu 2024 ternyata berdampak sangat positif pada dunia usaha, dunia investasi dan juga ekonomi nasional. Maka menjadi tidak heran mengapa banyak pihak menyambutnya dengan sangat baik pula.
Relawan Lapak Baca Indonesia