Aceh-Intipnews.com:Pemerintah pusat bersama Pemerintah Aceh terus mendampingi warga untuk bangkit dari dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Aceh pada Desember 2025.
Pendampingan tersebut dijalankan secara terpadu melalui penyaluran bantuan logistik, pemulihan layanan dasar, penguatan pendidikan, hingga dukungan ekonomi dan hunian bagi keluarga terdampak.
Salah satu contoh nyata dari keseriusan pemerintah dalam melakukan pendampingan, yakni ditunjukkan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto selaku Kepala Negara.
Beliau hadir secara langsung ke tempat bencana untuk melakukan pengecekan serta memastikan bagaimana proses berjalannya penanggulangan bencana.
Di sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengambil langkah aktif dengan turun langsung mendampingi warga sekolah di wilayah terdampak, termasuk Aceh Tamiang.
Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Gogot Suharwoto mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti untuk memastikan proses pemulihan pendidikan berjalan berkelanjutan.
Pemerintah menyalurkan bantuan darurat pendidikan, perangkat belajar, serta dukungan operasional sekolah agar aktivitas belajar segera pulih.
“Kami hadir membersamai proses pemulihan—mendengar cerita kepala sekolah dan guru,” katanya.
Kami juga menyalurkan bantuan, menyiapkan ruang belajar sementara, hingga memastikan anak-anak tetap mendapat haknya belajar dengan baik dan aman,” ujar Dirjen Gogot di Aceh Tamiang, Selasa (9/12/2025).
Ia menegaskan perhatian pemerintah tetap terjaga meski pemulihan berlangsung bertahap.
“Pemulihan mungkin belum selesai, tetapi pemerintah memastikan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan layak tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Pendampingan juga menyasar pemulihan ekonomi dan sektor pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa bantuan Kementan Peduli disalurkan sebagai wujud kepedulian pegawai dan mitra strategis untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
“Seluruh bantuan kami kawal hingga tiba di lapangan, lengkap dengan laporan foto, jumlah, dan jenis barang yang diterima,” jelasnya.
“Jadi, saudara-saudaraku, jangan ragu, semua kami pastikan berjalan transparan dan aman,” imbuhnya.
“Bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara adalah ujian bagi kita semua, dan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian untuk saudara-saudara kami di Sumatera,” tukas Mentan Amran.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkuat perlindungan sosial bagi korban banjir di Aceh Timur.
Kepala BNPB RI Suharyanto menyatakan pemerintah memberikan bantuan tunai Rp600 ribu per keluarga per bulan selama enam bulan, disertai penyediaan hunian sementara.
“Kebijakan ini diambil sebagai bentuk respons cepat pemerintah pusat untuk meringankan beban masyarakat yang kehilangan tempat tinggal maupun sumber penghidupan akibat banjir,” katanya.
BNPB juga membuka peluang pembangunan hunian tetap dan menambah personel untuk mempercepat penanganan serta distribusi bantuan, sebagai bagian dari pendampingan menyeluruh hingga masyarakat benar-benar pulih.Itp.r







