Medan  

DPRD Nilai Penanganan Banjir Lamban, Dorong Pemetaan Posko dan Pengadaan Perahu Karet

Medan-Intipnews.com:Pasca banjir yang menerjang Kota Medan pada 27 November 2025, Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta menyiapkan rambu atau petunjuk arah di setiap kelurahan yang mengarah ke titik posko pengungsian.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Kota Medan, Edwin Sugesti Nasion pada temu pers, Jumat (5/12/2025).

“Pasca banjir atau mitigasi bencana di Kota Medan, kita meminta agar Pemko Medan membuat rambu-rambu atau petunjuk arah untuk memudahkan masyarakat menuju posko pengungsian. Langkah ini penting agar warga mengetahui lokasi pengungsian bila terjadi banjir,” katanya.

Edwin juga mendorong Wali Kota Medan, Rico Waas, untuk menetapkan titik posko pengungsian di setiap kelurahan.

“Tidak hanya rambu atau petunjuk arah yang dibutuhkan. Belajar dari peristiwa banjir 27 November, Wali Kota harus segera menetapkan posko-posko pengungsian di setiap kelurahan. Dengan begitu, pendataan, distribusi bantuan, hingga dapur umum dapat berjalan efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.

Menurut Edwin, pada kejadian banjir lalu, banyak warga menempati lokasi pengungsian sementara yang tidak terkoordinasi, sehingga menyulitkan distribusi bantuan dan pendirian dapur umum.

“Ini terjadi karena tidak adanya tempat pengungsian yang ditetapkan Pemko Medan,” ujarnya.

Selain itu, Edwin juga mendesak Pemko Medan menyediakan sedikitnya dua unit perahu karet di setiap kecamatan rawan banjir. Ia menilai keberadaan perahu karet krusial untuk mempercepat penanganan ketika banjir terjadi.

“Ke depan, Pemko Medan melalui BPBD harus segera menyediakan perahu karet. Minimal dua unit di setiap kecamatan, atau satu unit di setiap kelurahan yang rawan banjir,” kata anggota Komisi IV DPRD Medan tersebut.

Penyediaan perahu karet, tegas Edwin, akan mempercepat proses evakuasi warga.

“Keluhan warga adalah lambatnya penanganan akibat kurangnya sarana evakuasi, sehingga warga harus menunggu lama untuk diselamatkan,” ungkapnya.

Dengan adanya perahu karet di setiap titik rawan, bantuan dapat segera dikirimkan begitu banjir terjadi, serta mengurangi kepanikan warga.

Selain untuk evakuasi, Edwin menyebut perahu karet juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan gotong royong.

“Bila tidak dalam situasi banjir, perahu dapat digunakan untuk membersihkan aliran sungai,” pungkasnya.Itp.05