Dukung Kebijakan Kendaraan Listrik Presiden Jokowi, AMANAH Lahirkan Ahli Mekanik Bersertifikasi

3
Oplus_131072

Oleh: Muhammad Rizki Darwis

Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) terus menunjukkan komitmen dalam mengembangkan talenta muda daerah, khususnya di bidang teknologi kendaraan listrik. Sebagai salah satu program strategis unggulan Presiden Jokowi dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM bangsa, AMANAH tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan generasi muda, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mendukung teknologi ramah lingkungan di Aceh.

Dalam upaya tersebut, AMANAH berhasil melahirkan 17 ahli mekanik bersertifikasi yang mampu mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik. Berkat pelatihan yang digelar di Workshop Teknologi Gedung AMANAH di Ladong, Aceh Besar, para peserta kini memiliki kemampuan untuk mengonversi sepeda motor menjadi kendaraan listrik. Pelatihan ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam teknologi kendaraan listrik.

Kolaborasi strategis antara AMANAH dan Braja Elektrik Motor, sebuah perusahaan yang berpengalaman dalam konversi kendaraan listrik, menghasilkan sinergi yang positif. 17 peserta pelatihan tersebut berhasil mengonversi tujuh sepeda motor, yang menjadi bukti nyata dari keberhasilan program pengembangan SDM muda inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) itu. 

Pelatihan tersebut juga menyediakan sertifikasi bagi para mekanik muda, menandai peningkatan kompetensi dalam teknologi konversi kendaraan listrik yang semakin diminati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Hamam Prasetyo, salah satu peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan, merasa bahwa program AMANAH sangat memberikan manfaat besar, terutama dalam hal meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. 

Menurutnya, dengan mekanik yang telah bersertifikasi, para peserta kini mampu mengonversi lebih banyak sepeda motor listrik. Ia menambahkan bahwa program tersebut memberikan banyak hasil, baik dari sisi soft skill maupun hard skill, sehingga para mekanik muda dapat membuka usaha mereka sendiri di sektor kendaraan listrik.

Keberhasilan AMANAH dalam mencetak ahli mekanik juga mendapat apresiasi dari CEO PT Braja Elektrik Motor, Yoga Uta Nugraha, yang terlibat sebagai mentor dalam pelatihan. Ia melihat bahwa ekosistem pengembangan teknologi kendaraan listrik di Aceh mulai terbentuk dengan baik. 

Fasilitas yang disediakan oleh AMANAH, seperti workshop dan gedung pelatihan, sudah sangat memadai untuk mendukung proses pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di sektor tersebut. Menurut Yoga, fondasi yang dibangun oleh AMANAH sangat kuat dan siap untuk membawa Aceh menjadi salah satu pusat teknologi kendaraan listrik di Indonesia.

Konversi kendaraan listrik yang dilakukan dalam program tersebut tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan industri kendaraan listrik lokal. 

Program AMANAH mengajarkan para peserta mengenai komponen-komponen utama dalam kendaraan listrik, seperti baterai, motor, dan sistem pengisian daya. Mereka juga dilatih untuk merakit dan mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik, membuka jalan bagi pengembangan industri teknologi hijau di Aceh.

Di sisi lain, Dimas, mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang juga terlibat sebagai teknisi inovasi teknologi dalam program AMANAH, menilai bahwa program tersebut telah membuka banyak peluang bagi pemuda Aceh untuk mengembangkan keterampilan di bidang teknologi. 

Ia menegaskan bahwa AMANAH berperan penting dalam menyediakan sarana bagi anak-anak muda Aceh untuk terus berinovasi dan berkarya. Menurut Dimas, pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan dari AMANAH sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap inovasi yang muncul dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang, baik dalam hal teknologi maupun strategi bisnis.

Dalam pandangan Dimas, program AMANAH tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga berusaha mengintegrasikan teknologi dengan pengembangan ekonomi lokal. AMANAH memberikan pelatihan yang beragam, termasuk dalam teknologi digital seperti desain dan pemrograman, yang kemudian dapat diaplikasikan dalam berbagai proyek terkait kendaraan listrik. 

Misalnya, peserta didorong untuk menciptakan aplikasi digital yang dapat memantau kinerja kendaraan listrik secara real-time atau mengembangkan platform e-commerce yang memudahkan penjualan kit konversi motor listrik.

Program AMANAH juga mendorong pengembangan industri kendaraan listrik lokal dengan memanfaatkan energi terbarukan. Dengan mendukung konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik, AMANAH tidak hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor teknologi hijau. 

Pengusaha muda Aceh, yang dilatih melalui program tersebut, memiliki kesempatan untuk memperkuat ekonomi daerah melalui produksi dan pemasaran kendaraan listrik, sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara nasional.

Keberhasilan AMANAH dalam menciptakan mekanik bersertifikasi dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan menunjukkan bahwa program tersebut telah mencapai hasil yang signifikan. 

Dengan terus melahirkan talenta-talenta muda berbakat, AMANAH berperan penting dalam mewujudkan visi besar Presiden Jokowi untuk menciptakan ekosistem teknologi hijau di Indonesia. 

Apa yang sudah dicapai oleh program tersebut tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para peserta, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat bagi pengembangan teknologi kendaraan listrik di Aceh, dengan harapan dapat berdampak secara nasional dan internasional.

 Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Syiah Kuala