Blitar-Intipnews.com:Direktur Jenderal Penataan Agraria, Yulia Jaya Nirmawati bersama dengan Staf Khusus Menteri Bidang Reforma Agraria, Rezka Oktoberia melakukan kunjungan ke Desa Soso, Kabupaten Blitar, dalam rangka meninjau sekaligus panen jagung di lokasi pemberdayaan tanah masyarakat model closed loop, pada Rabu lalu.
Ini adalah salah satu upaya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat serta mendukung ketahanan pangan lokal sebagai bagian dari upaya mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan.
Lokasi tanam ini adalah hasil dari penyelesaian konflik agraria antara masyarakat dan PT Kismo Handayani sejak tahun 1981 hingga tahun 2020. Namun berkat kolaborasi dan partisipasi masyarakat, serta peran aktif Pemerintah Daerah melalui wadah GTRA konflik ini berhasil diselesaikan.
Setelah penyelesaian konflik dan pelaksanaan penataan aset, dilakukan kegiatan pemetaan sosial, dan pada tagun 2024 dilanjutkan dengan kegiatan fasilitasi pendampingan usaha kepada 500 kepala keluarga penerima manfaat dari PT Syngenta Seed Indonesia selaku offtaker.
Pada November 2024 telah dilakukan penanaman bibit jagung terhadap 10,7 hektare lahan atau sebanyak 53 blok, yang kemudian hasilnya telah dipanen sejak Februari hingga Juni 2025 10,44 hektare dan pada 2 Juli 2025 ini merupakan agenda panen terakhir dari sisa 0,33 hektare dengan rata-rata hasil bibit jagung yang telah dipanen mencapai 4 ton per hektar, ini merupakan sebuah capaian yang patut kita syukuri, apalagi mengingat tantangan yang dihadapi para petani tidaklah ringan.
Turut hadir pada kesempatan ini Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Direktur Landreform, Kakanwil BPN Provinsi Jawa Timur, Bupati Blitar, Forkopimda, Camat Gandusari, Kepala Desa Soso, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar, beserta perwakilan dari PT Syngenta Seed Indonesia.Itp.ril