Medan-Intipnews.com:Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Hadi Suhendra, (Foto) menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2024 tentang perubahan atas Perda Nomor 6 Tahun 2015 mengenai pengelolaan persampahan. Sosialisasi ini berlangsung di Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di Jalan Bawal Kenanga Lingkungan 19, Kelurahan Belawan Bahagia, serta di Jalan Stasiun No 01, Kelurahan Belawan I.
Dalam kesempatan tersebut, Hendra (sapaan akrabnya) menyoroti kebiasaan sebagian warga Belawan yang masih sering membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik. Menurutnya, kebiasaan tersebut tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berdampak langsung kepada masyarakat Belawan sendiri, khususnya nelayan.
“Kalau ibu-ibu atau anak-anak kita buang sampah sembarangan, nelayan juga yang susah. Karena ikan tidak mau lagi datang, dan sampah juga menjadi sumber penyakit,” ujar Hendra.
Hendra juga menjelaskan, Perda yang baru mengatur adanya sanksi denda bagi warga yang membuang sampah sembarangan. Namun, Hendra menegaskan pemerintah sebenarnya tidak ingin sampai harus menindak warga. “Jadi saya mohon kesadaran kita semua. Jangan hanya kita saja, tapi ajak juga tetangga dan saudara untuk menjaga kebersihan,” pesannya.
Lebih lanjut, Legislator Dapil II yang meliputi Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan ini mengungkapkan DPRD Kota Medan sedang membahas kebijakan agar setiap lingkungan memiliki bank sampah, bukan hanya di tingkat kelurahan. Dengan adanya bank sampah, sampah plastik yang selama ini dibuang sembarangan dapat dikumpulkan dan dijual, meskipun nilainya tidak besar.
“Walau harganya cuma 200 atau 300 rupiah per kilo, tetap ada nilainya. Kita sedang godok aturannya, agar sampah ini punya harga, dan ibu-ibu rumah tangga bisa langsung mengelola,” katanya.
Hendra juga menyinggung soal masalah banjir yang masih terjadi di Belawan. Dirinya menuturkan, selain faktor air pasang (rob), sampah yang menyumbat saluran air dan rumah pompa juga menjadi penyebab. “Saya sudah turun langsung ke rumah pompa. Sampah menumpuk luar biasa di sana. Petugas juga saya tegur karena lalai,” ungkapnya.
Sebagai putra asli Belawan, Hendra mengaku prihatin melihat kondisi kampung halamannya. Dia bertekad untuk terus memperjuangkan pembangunan Belawan di DPRD, meskipun harus melewati proses yang panjang. Salah satu contoh, dia menyebut perjuangan membangun jalan di kawasan yang status tanahnya milik Pelindo, yang membuat pemerintah kota tak bisa langsung membangun drainase dan infrastruktur.
“Memperjuangkan Belawan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita harus melalui banyak proses. Tapi saya tetap komitmen. Yang penting kita sama-sama mau berubah. Jangan buang sampah sembarangan lagi,” tegas Politisi Partai Golkar tersebut.
Dirinya kembali mengingatkan warga bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama, demi masa depan anak cucu. Hendra mengajak semua pihak, termasuk generasi muda, untuk ikut berperan aktif.
“Kalau bapak ibu tak bisa bantu secara langsung, cukup tidak buang sampah sembarangan saja, itu sudah sangat membantu saya. Perjuangan ini untuk anak-anak kita juga,” pungkasnya.Itp05