Surakarta-Intipnews.com:Acara Haul Akbar As-Siroj menegaskan kembali terkait dengan ajakan persatuan bagi seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) melalui rangkaian pesan yang disampaikan secara langsung oleh para ulama dan pimpinan organisasi tersebut.
Acara itu berlangsung di Komplek Pondok Pesantren As-Siroj, Panularan, Laweyan, Surakarta, pada Selasa malam, 22 Juli 2025 lalu, dan menjadi momentum yang sangat penting untuk semakin memperkuat soliditas Nahdliyin di tengah dinamika sosial maupun internal.
Dalam tausiyahnya pada Haul Akbar ke-66 Simbah Kiai Ahmad Siroj Umar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa tidak semua orang diwajibkan mengikuti NU.
Ia menyampaikan bahwa terdapat kriteria tertentu mengenai siapa saja yang tidak wajib menjadi bagian dari NU, sebuah penjelasan yang ia uraikan secara lengkap dalam ceramah yang telah tersedia melalui cuplikan video di platform TVNU.
“Seperti yang kita tahu semua, konsensus tentang dasar negara, bentuk negara, dan nilai-nilai dasar seperti Bhinneka Tunggal Ika itu sudah disepakati,” ujar Gus Yahya.
Sejatinya tausiyah tersebut adalah menitikberatkan mengenai bagaimana pentingnya seluruh warga NU untuk menunjung nilai-nilai dasar negara, namun oleh sejumlah pihak tidak bertanggungjawab, videonya dipotong dan disebar ulang di media sosial.
Ia menilai bahwa sejumlah pasal dalam konstitusi tetap membutuhkan penjabaran lebih lanjut agar mampu menjembatani perbedaan secara lebih operasional.
“Ini soal bagaimana mengelola dan menjembatani perbedaan itu,” ucapnya.
Ajakan persatuan juga ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Ia meminta seluruh pengurus dan warga NU untuk tetap menjaga suasana kondusif serta tidak terpengaruh kabar yang tidak jelas sumbernya.
“Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman,” ujarnya di Jakarta.
Ia menegaskan bahwa segala dinamika yang terjadi berada dalam mekanisme Syuriah PBNU.
“Ikuti seluruh perkembangan hanya melalui informasi resmi yang disampaikan jajaran Syuriah PBNU,” kata dia.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan dan Hukum, Prof. Mukri, turut mengingatkan warga NU agar tidak terprovokasi oleh beredarnya dokumen internal.
“Benar,” ujarnya mengenai keaslian risalah tersebut, sembari meneruskan imbauan agar jajaran NU tetap menjaga suasana sejuk.
Melalui rangkaian pesan tersebut, Haul Akbar As-Siroj memperkuat ajakan bagi warga NU di seluruh Indonesia untuk menjunjung persatuan, merawat ukhuwah, serta mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan dalam setiap dinamika yang berkembang.Itp.r







