Oleh: Yohanes Wenda
Kehadiran Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin memperkuat identitas nasional dan mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk mampu mempersatukan seluruh rakyat Nusantara di bawah panji-panji semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Terlebih, di dalam Papua sendiri nyatanya terdiri dari banyak pecahan suku hingga bahasa, yang mana sebenarnya Bumi Cenderawasih sudah cukup mewakili bagaimana penerapan semboyan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika terlaksana di sana. Maka dari itu, kehadiran Papua beserta seluruh kekayaan budaya di dalamnya dalam satu bingkai, yakni NKRI, tentunya akan semakin melengkapi keutuhan bangsa ini dan juga mampu memperkuat identitas nasional.
Setiap negara tentunya memiliki identitas nasional yang saling berbeda antar satu dengan yag lain. Hal tersebut sebenarnya sama saja seperti manusia, yang pastinya memiliki identitas berbeda pada setiap individu di dunia ini. Adanya identitas nasional tersebut juga berguna untuk membedakan setiap negara. Pengertian lain dari identitas nasional adalah sebuah sifat atau jati diri yang melekat pada bangsa. Hal tersebut menjadi bahan kesepakatan sejak awal oleh para pendiri bangsa.
Istilah ‘nation’ sendiri sama sekali tidak bisa terlepaskan dari adanya nasionalisme atau paham akan kebangsaan, yang mana menandakan bahwa masyarakat di dalamnya terbentuk dari adanya sejarah dan memiliki banyak unsur yang sama termasuk satu kesatuan jiwa.
Pasalnya, menjadi syarat mutlak adanya sebuah bangsa yakni persetujuan bersama yang mengandung keinginan untuk hidup bersama dan bersedia berkorban demi mencapai tujuan bersama. Jika warga dari suatu bangsa tersebut rela mengorbankan jiwa dan raga mereka demi eksistensi bangsanya, maka bangsa tersebut jelas akan tetap bersatu.
Dari segi sosilogis, bangsa adalah persekutuan hidup pada masyarakat yang awalnya mereka berdiri sendiri namun pada akhirnya memiliki rasa kesatuan baik itu ras, bahasa, keyakinan dan budaya.
Identitas nasional berarti sebuah jati diri atau ciri-ciri yang melekat pada berbagai kelompok yang terikat lantaran adanya kesamaan, baik itu kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan atupun cita-cita.
Berbicara mengenai Papua, sebenarnya sangat banyak yang wilayah tersebut miliki sebagai representasi nyata dari identitas nasional bangsa ini. Termasuk bagaimana kekayaan budaya serta adat mereka.
Sebagai salah satu contoh, mantan Wakil Bupati Biak Numfor yang beberapa waktu lalu berakhir masa jabatannya, Calvin Mansnembra mengatakan bahwa pakaian batik motif apapun termasuk ciri khas Papua, merupakan bagian dari identitas budaya Nusantara. Sehingga dengan demikian, seluruh eleman wajib melindungi keasliannya.
Indonesia, termasuk Papua memang merupakan wilayah yang sangat kaya dengan memiliki beragam suku dan budaya. Saat ini, seluruh kekayaan budaya Nusantara tersebut masih tetap terjaga dengan sangat baik akan keasliannya, termasuk baju batik. Hal tersebut juga menjadi bukti bahwa Bumi Cenderawasih menjadi bagian integral NKRI.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan batik yang merupakan karya seni dari perajin asli Tanag Air sekaligus produk asli para pelaku usaha Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. UNESCO telah menetapkan bahwa batik Indonesia adalah sebagai warisan dunia non-benda, yang mana termasuk di dalamnya adalah batik Papua.
Negasi bahwa Papua merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari bangsa ini juga perlu untuk tertanam pada para generasi muda Bumi Cenderawasih. Mereka harus bisa menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat. Dengan bertumbuhnya semangat nasionalisme kuat di kalangan para anak muda Papua, juga berdampak sangat baik dalam mengisi pembangunan di Tanah Papua sebagai bagian integral NKRI.
Sangat penting adanya semangat nasionalisme yang membumi di kalangan generasi muda Papua, karena dengan adanya semangat tersebut, semakin meningkatkan kesadaran mereka untuk merawat dan mencintai eksistensi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Sebagaimana pernyataan Presiden pertama RI, yakni Ir. Soekarno bahwa Papua adalah bagian yang sama sekali tidak terpisahkan dari Tanah Air, sehingga Indonesia tidak akan pernah utuh apabila tanpa kehadiran Bumi Cenderawasih. Maka, hal tersebut terus menjadi komitmen bagi pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekarang untuk membangun Papua dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
Integrasi Bumi Cenderawasih untuk kembali ke pangkuan NKRI sendiri terjadi pada tanggal 1 Mei 1963 lalu, yang mana kala itu menjadi momentum sangat bersejarah dan sangat penting bagi bangsa ini, umumnya bagi masyarakat Papua sendiri.
Adanya Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), menandakan bahwa telah terjdi integrasi Papua kembali kepangkuan bangsa ini, yang mana juga Majelis Umum PBB mengukuhkan integrasi tersebut melalui sebuah resolusi.
Dengan kata lain, persoalan Papua masuk ke NKRI memang sudah sangat final sesuai dengan Resolusi PBB Nomor 2504 yang menyatakan bahwa Irian Barat (dulu) merupakan bagian integral tak terpisahkan dari Nusantara. Selain itu, kehadiran Bumi Cenderawasih juga semakin memperkuat identitas nasional.
Mahasiswa Ilmu Sosial Universitas Kristen Krida Wacana