Oleh : Khoirul Rayyan Damadewa
Koperasi Desa Merah Putih kini berdiri kokoh sebagai simbol keseriusan pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di desa. Melalui arahan Presiden Prabowo Subianto yang meresmikan keberadaan 80.000 koperasi secara nasional. Inisiatif ini menjadi momentum strategis untuk mempercepat pemerataan kesejahteraan di seluruh pelosok negeri. Pemerintah menegaskan bahwa yang penting adalah rakyat karena koperasi bukanlah wadah untung pejabat, melainkan alat rakyat agar untung duluan.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengatakan Koperasi Desa Merah Putih merupakan langkah strategis yang bertujuan mendorong kemandirian masyarakat penerima bantuan sosial. Sebagai entitas ekonomi baru di tingkat komunitas, koperasi ini diharapkan menjadi penghubung penting dalam proses transisi dari ketergantungan pada bansos menuju pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan dan produktif. Hal ini berkaitan dengan pemutusan rantai kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat desa.
Dampak kehadiran Koperasi Desa Merah Putih sangat nyata. Dalam banyak kasus, pendapatan petani meningkat karena adanya akses langsung ke pasar tanpa perantara yang merugikan. Harga pupuk dan bibit bisa ditekan karena dibeli secara kolektif, sementara hasil panen bisa dijual dengan harga yang lebih adil karena dikelola bersama. Selain itu, koperasi ini juga mendorong diversifikasi ekonomi dengan membuka peluang usaha baru di bidang pengolahan hasil pertanian, pariwisata desa, dan layanan UMKM berbasis digital. Semua ini berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja lokal dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan juga mengatakan bahwa kemunculan program ini nantinya untuk mendorong swasembada pangan air dan energi. Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian ini, Indonesia tidak boleh bergantung pada impor pangan. Indonesia harus berdikari dengan mengedepankan swasembada pangan, air, dan energi. Peran Koperasi Desa Merah Putih menjadi semakin penting dalam ekosistem ini, karena dapat menjadi agregator produksi, penyedia modal usaha, hingga saluran distribusi langsung ke pasar.
Kolaborasi antara Pemerintah dan BUMN juga merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan pada program ini. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) turut ambil bagian secara aktif dalam mendukung program strategis nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui peluncuran Digi Koperasi. Platform ini berfungsi sebagai integrator yang menghubungkan koperasi dengan ekosistem rantai pasok BUMN, memberikan akses ke marketplace UMKM, serta menyediakan dashboard untuk memantau kinerja koperasi secara menyeluruh dan real-time.
Direktur Utama PT Telkom, Dian Siswarini, mengatakan bahwa keberadaan Digi Koperasi diharapkan dapat mendukung pengelolaan dan pengawasan Koperasi Desa Merah Putih menjadi lebih efisien dan efektif melalui sejumlah fitur yang andal. Selain itu, penyediaan internet berkecepatan tinggi juga merupakan hal yang penting untuk dikelola. Keterlibatan aktif Telkom dalam program ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperkuat perekonomian desa melalui pemanfaatan teknologi digital.
Lebih lanjut, transformasi digital di sektor koperasi merupakan langkah penting dalam mendorong pemerataan ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan Digi Koperasi, koperasi-koperasi desa tidak hanya mampu menjalankan kegiatan operasional secara lebih transparan dan akuntabel, tetapi juga dapat mengakses data secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat. Telkom juga menyediakan dukungan teknis dan pelatihan bagi pengurus koperasi agar dapat mengoptimalkan penggunaan platform ini secara mandiri.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengapresiasi program Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah nyata pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. Pihaknya menegaskan bahwa koperasi adalah wujud gotong royong sejati dari, oleh, dan untuk rakyat yang mampu membangkitkan semangat kemandirian desa. Peran aktif masyarakat sebagai pelaku utama koperasi menjadi kunci sukses program ini di lapangan. Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong agar pendidikan kewirausahaan, literasi digital, dan pelatihan manajerial diperkuat di level desa, sehingga koperasi tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga instrumen nyata dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing produk lokal, serta mengentaskan kemiskinan secara sistemik.
Ke depan, koperasi desa harus mampu menjadi pusat ekonomi mikro yang terhubung dengan pasar nasional bahkan internasional. Dengan dukungan teknologi, pendampingan, dan akses pembiayaan yang memadai, koperasi-koperasi ini dapat berkembang menjadi entitas bisnis yang profesional namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Ini adalah kesempatan emas bagi desa-desa seluruh Indonesia untuk bangkit, tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai motor penggerak kemajuan bangsa dari tingkat paling bawah.
Program Koperasi Desa Merah Putih merupakan bukti nyata bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan dapat dimulai dari desa. Melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan masyarakat, program ini menjadi titik tolak menuju kemandirian desa yang berkelanjutan. Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi model pengembangan ekonomi kerakyatan yang tangguh, adaptif, dan mampu memperkuat ketahanan sosial-ekonomi bangsa. Dengan dukungan berkelanjutan dari semua pihak, koperasi ini tidak hanya akan menjadi penggerak ekonomi lokal, tetapi juga fondasi kuat dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berdaulat dari desa ke kota.
Penulis Merupakan Pengamat Bidang Ekonomi dan UMKM