Medan-Intipnews.com:Di tengah suasana duka akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, komitmen kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta terus diperkuat. MyRepublic Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar program Roketin Generasi Tunas Digital di SMA Dharmawangsa Medan, Sabtu (13/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital RI Mutia Hafiz, Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Surya, jajaran Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan, serta CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman.
Dalam sambutannya, CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman menyampaikan rasa empati dan keprihatinan mendalam atas musibah bencana yang berdampak luas terhadap masyarakat, termasuk dunia pendidikan. Ia menyebutkan bahwa SMA Dharmawangsa Medan merupakan salah satu sekolah yang turut terdampak, bahkan sempat mengalami gangguan operasional akibat banjir.
“Bencana ini tidak hanya merusak tempat tinggal dan usaha masyarakat, tetapi juga menghambat aktivitas belajar-mengajar. Kami merasakan langsung dampaknya, karena lebih dari 140 ribu jaringan kami terdampak, dengan sekitar 16.200 pelanggan sempat kehilangan layanan internet,” ujar Timotius.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan empati, MyRepublic Indonesia membebaskan tagihan internet selama satu bulan bagi pelanggan yang terdampak bencana. Selain itu, MyRepublic Indonesia juga bekerja sama dengan Save the Children menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan, air bersih, dan perlengkapan dasar bagi anak-anak serta keluarga korban bencana.
Lebih lanjut, Timotius menjelaskan bahwa program Roketin Generasi Tunas Digital merupakan bagian dari program CSR unggulan MyRepublic Indonesia yang berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, sekaligus implementasi Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak di Ruang Digital.
“Program ini telah menjangkau 113 sekolah pada fase pertama dan akan diperluas hingga 300 sekolah dengan target sekitar 90 ribu siswa di seluruh Indonesia. Tujuan kami sederhana namun krusial, yakni membekali generasi muda agar cerdas, aman, dan berdaya di ruang digital,” jelasnya.
Menteri Komunikasi dan Digital RI Mutia Hafiz dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh memulihkan konektivitas pascabencana. Ia menyebutkan, dari sekitar 4.381 BTS di Sumatera Utara yang terdampak banjir, sebanyak 98 persen telah berhasil dipulihkan.
“Konektivitas adalah kebutuhan dasar. Anak-anak harus tetap bisa belajar, berkomunikasi, dan mengakses pengetahuan meski berada dalam situasi sulit. Karena itu, kami mengapresiasi langkah
MyRepublic Indonesia yang memberikan akses internet gratis selama satu tahun bagi sejumlah sekolah terdampak, termasuk SMA Dharmawangsa Medan dengan kecepatan hingga 500 Mbps,” ujar Mutia.
Selain pemulihan konektivitas, Mutia Hafiz juga menekankan pentingnya perlindungan anak di ruang digital melalui penerapan PP Tunas Nomor 17 Tahun 2025. Regulasi tersebut mengatur batas usia dan pendampingan dalam penggunaan media sosial guna melindungi anak dari dampak negatif internet.
“Kita ingin anak-anak Indonesia terhubung dan bertumbuh, tetapi juga terjaga. Literasi digital menjadi kunci agar teknologi membawa manfaat, bukan mudarat,” tegasnya.
Kegiatan ini pun disambut positif oleh pihak sekolah. Kepala SMA Dharmawangsa Medan, Herawati Harahap, menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan, mengingat sekolah sempat lumpuh selama beberapa hari akibat banjir.
Melalui program Roketin Generasi Tunas Digital, pemerintah dan Moratel berharap generasi muda tetap semangat belajar, berani bermimpi, serta mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.Itp.05






