Lumpuhkan Kekuatan OPM, Aparat Keamanan Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat Papua

26

Oleh: Ricky Payage

Aparat keamanan berhasil melumpuhkan kekuatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Papua. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, konflik antara aparat keamanan dan kelompok separatis di Papua telah memakan banyak korban jiwa dan merusak stabilitas di wilayah tersebut. 

Baru-baru ini, kelompok OPM di bawah kendali Egianus Kogoya menyerang pos TNI di Kampung Paro, Distrik Kenyam. Dalam kontak tembak dengan Komando Operasi TNI Habema (Koops Habema), dua anggota OPM terluka. Informasi tersebut disampaikan oleh Perwira Penerangan Koops Habema, Letkol Arh Yogi Nugroho bahwa OPM di bawah komando Egianus Kogoya memang sering berulah di Nduga, dan beraksi sejak awal 2024.

Menindaklanjuti penyerangan tersebut, Koops Habema melaksanakan penindakan terhadap OPM, dimana dua orang anggota OPM tertembak, namun berhasil melarikan diri. 

Meski tidak bisa menangkap dua anggota OPM tersebut, petugas berhasil mengamankan sejumlah senjata api dan amunisi yang biasa dipakai OPM di Nduga. 

Senjata api itu terdiri atas sepucuk pistol FN berikut magasinnya, sepucuk senapan SS-2, dan 27 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter. Selain itu, diamankan pula bendera Bintang Kejora, sebuah busur, beberapa anak panah tradisional, sepasang parang, dan sebuah noken. Keberhasilan prajurit TNI melumpuhkan kekuatan OPM di Paro merupakan bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas keamanan demi lancarnya proses percepatan pembangunan di Papua.

Anggota Komisi I DPR RI, Syarief Hasan mengatakan aksi bersenjata OPM di Papua kian mendesak. Berbagai tragedi yang terjadi harus menjadi dasar melakukan redefinisi ketahanan nasional. Utamanya menyikapi apa dan bagaimana menempatkan kelompok separatis bersenjata di Papua. 

Syarief menilai redefinisi kelompok kriminal bersenjata di Papua menjadi OPM adalah langkah tepat. Pasalnya, perkara di Papua tidak saja berdimensi keamanan belaka. Namun ancaman langsung terhadap keutuhan nasional. Maka dari itu, diperlukan kebijakan dan langkah taktis yang tegas untuk memitigasi risiko yang akan muncul.

Melalui operasi yang dilakukan oleh aparat keamanan, saat ini banyak anggota OPM yang berhasil dilumpuhkan. Hal tersebut membawa harapan baru bagi masyarakat Papua untuk hidup dalam kedamaian dan kemakmuran.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan operasi ini adalah kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat setempat. Dengan adanya dukungan dan informasi dari masyarakat, aparat keamanan dapat mengidentifikasi dan menangkap anggota OPM serta menghancurkan basis-basis mereka. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah konflik.

Selain itu, strategi yang digunakan oleh aparat keamanan juga berperan penting dalam keberhasilan operasi ini. Mereka menggunakan pendekatan yang cerdas dan taktis dalam menangani situasi konflik, seperti memotong pasokan logistik dan mengisolasi anggota OPM dari masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan militer tidak selalu diutamakan, tetapi juga mengedepankan pendekatan sosial dan politik, dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam menyelesaikan konflik bersenjata.

Keberhasilan aparat keamanan dalam melumpuhkan kekuatan OPM juga membuka jalan bagi pembangunan dan pembangunan di Papua. Dengan kondisi keamanan yang lebih stabil, investasi dan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan lebih lancar, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan.

Meskipun OPM berhasil dilumpuhkan, tantangan-tantangan tetap ada dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua. Masih terdapat kelompok-kelompok kecil yang bersenjata dan dapat mengancam keamanan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat Papua untuk menjaga stabilitas dan mencegah kelompok-kelompok tersebut berkembang menjadi ancaman serius.

Perkembangan situasi di Papua juga mendapat atensi dari pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto menggelar rapat koordinasi tertutup membahas soal situasi di Papua. Rapat koordinasi tertutup tersebut juga dihadiri Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Dalam konteks ini, pendekatan yang holistik dan inklusif sangat diperlukan. Pemerintah perlu memperkuat sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Papua. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus pada pembangunan sosial dan ekonomi di Papua, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang menjadi salah satu akar konflik di Papua.

Strategi melumpuhkan kekuatan OPM merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua. Maka, tantangan-tantangan yang masih ada, perlu dilakukan upaya yang berkelanjutan dari semua pihak untuk menjaga stabilitas serta membangun Papua yang lebih baik. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, kita yakin bahwa Bumi Cenderawasih akan menjadi wilayah yang aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.

Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung