Jakarta-Intipnews.com:Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan capaian yang signifikan dalam upaya pemerataan akses nutrisi di seluruh wilayah Indonesia. Presiden RI, Prabowo Subianto menyebut program MBG telah menjangkau 49 juta penerima manfaat. Presiden mengatakan MBG saat ini telah bisa disalurkan ke daerah-daerah pelosok dan terpencil.
“Saat ini sudah 49 juta makanan tiap hari, 49 juta penerima manfaat tiap hari. Lebih dari tujuh kali Singapura kita kasih makan setiap hari. Dan sampai di pelosok-pelosok, di tempat-tempat terpencil kita berhasil untuk masuk,” ungkap Presiden Prabowo.
Distribusi layanan makanan bergizi dilakukan melalui jaringan yang terintegrasi, memanfaatkan sekolah, fasilitas kesehatan, lembaga sosial, serta perangkat desa dan daerah sebagai simpul pelayanan. Sistem ini memberikan kepastian bahwa makanan yang disalurkan tepat sasaran, tersusun dengan standar nutrisi yang sesuai, serta dapat menjangkau daerah yang sebelumnya kurang terfasilitasi.
Pemanfaatan teknologi pendataan turut memastikan tidak terjadi tumpang tindih penerima manfaat dan membantu pemerintah memetakan wilayah dengan tingkat kerentanan gizi yang lebih tinggi untuk percepatan penanganan.
Implementasi program terus disempurnakan melalui penguatan koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga tingkat pelaksana teknis. Infrastruktur penyimpanan, transportasi logistik, tenaga pendamping, dan fasilitas penyajian makanan menjadi fokus pembenahan berkelanjutan.
Kebijakan yang dikembangkan sebagai program jangka panjang ini tidak sekadar menjadi agenda penanggulangan gizi buruk, melainkan juga sebuah gerakan besar yang menyasar peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan pangan bernutrisi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini mengatakan untuk memperkuat efektivitas MBG dengan layanan Badan Gizi Nasional (BGN), juga akan dilakukan penataan dan penambahan jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) BGN yaitu Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) di daerah.
“Penguatan kelembagaan KPPG merupakan isu strategis yang perlu segera dilaksanakan, mengingat KPPG merupakan ujung tombak BGN dalam pelayanan dan distribusi MBG di daerah,”ujar Menteri Rini.
Keberlanjutan program menjadi langkah strategis dalam memastikan kualitas manusia Indonesia tetap terjaga dan meningkat. Anak-anak yang hari ini tercukupi gizinya adalah generasi masa depan yang akan membawa bangsa menuju kemajuan. Masyarakat yang sehat dan produktif akan semakin kompetitif dalam perekonomian modern. Melalui upaya bersama yang terus diperkuat, MBG tidak hanya menjadi kebijakan intervensi, tetapi warisan besar untuk pembangunan manusia Indonesia.Itp.r




