Medan-Intipnews.com:Medan Poetry Festival 2025 resmi digelar selama dua hari, 28–29 Agustus 2025 di Taman Budaya Medan. Festival yang diinisiasi oleh Porman Wilson Manalu, penerima manfaat Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan Kategori Perseorangan Tahun 2025 Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II, ini menjadi ruang kreatif bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mengasah bakat serta memperkuat apresiasi terhadap seni puisi.
Festival yang mengusung tema “Festival Puisi Merawat Warisan Budaya dan Sejarah Medan” diawali pada Kamis (28/8) dengan workshop pertunjukan puisi. Pada kesempatan ini, penyair sekaligus deklamator Teja Purnama Lubis bertindak sebagai pengampu. Ia membekali peserta—yang sebagian besar berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa—dengan materi teknik vokal, intonasi, ekspresi, hingga penguasaan panggung dalam membawakan puisi. Workshop ini menjadi bekal penting bagi para peserta sebelum tampil dalam lomba pertunjukan baca puisi.
Keesokan harinya, Jumat (29/8), festival berlanjut dengan lomba pertunjukan puisi. Para peserta unjuk kebolehan di hadapan dewan juri yang terdiri dari Porman Wilson Manalu, Anggie J. Daulay, dan Teja Purnama Lubis. Penampilan berlangsung meriah dengan ragam gaya.
Setelah melalui rapat yang alot, dewan juri menetapkan tiga pemenang. Juara I diraih Gusti Andra yang berhak mendapatkan hadiah uang sebesar Rp750.000. Juara II dimenangkan Rahman Attiya dengan hadiah Rp600.000, sementara Juara III jatuh kepada Rara Ningthia Zahra yang menerima Rp500.000.
Menurut Porman Wilson Manalu, Medan Poetry Festival tidak hanya sebatas workshop, tetapi hasil workshop diuji dalam perlombaan.
“Saya berharap kegiatan dapat memberi kontribusi nyata dalam memajukan literasi, memperkaya kreativitas anak muda, sekaligus memperkuat identitas budaya Kota Medan,” ujarnya.
Porman memaparkan, tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya melalui seni puisi, memberikan wadah bagi pecinta puisi untuk berbagi pengalaman dan kreativitas, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah Medan.
Selain itu, lanjutnya, festival ini juga membawa sejumlah manfaat, di antaranya mendorong tumbuhnya kreativitas masyarakat dalam menulis dan menampilkan puisi, memperkuat komunitas sastra di Medan, serta mengembangkan pemahaman generasi muda terhadap nilai etika, estetika, dan moral dalam karya sastra.
Lebih jauh, Medan Poetry Festival 2025 diharapkan berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya, berkembangnya komunitas pencinta seni dan budaya, serta semakin maraknya kegiatan sastra di Kota Medan.
“Dengan begitu, festival ini bukan hanya perayaan puisi, melainkan juga gerakan kultural yang memperkuat jati diri kota sekaligus memperkokoh semangat kebhinekaan dalam bingkai kesatuan bangsa,” ucapnya.Itp.TJ