Oleh : Dhita Karuaniawati
Pemerintah gencar menggalakkan berbagai program untuk mengantisipasi bahaya radikalisme maupun terorisme di Indonesia. Salah satunya melalui program deradikalisasi, yaitu sebuah program yang bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran mereka sudah terpapar dengan radikalisme. Pihak yang menjadi sasarannya yaitu para teroris yang ada di dalam maupun di luar lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Deradikalisasi memiliki tujuan untuk menetralisir pemikiran radikalisme. Maksudnya, untuk membersihkan pemikiran-pemikiran radikalisme yang ada pada diri para teroris sehingga mereka bisa kembali menjadi masyarakat biasa sebagaimana masyarakat lainnya. Sementara radikalisme memiliki arti paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau dengan sikap yang ekstrem.
Penyebaran terorisme maupun radikalisme di Indonesia memang menimbulkan keresahan tersendiri bagi masyarakat. Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Para teroris biasanya menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik, mereka sudah terpapar dengan radikalisme.
Guna menangkal radikalisme maupun terorisme tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menghadirkan Warung NKRI Digital untuk program deradikalisasi yang melibatkan 36 pengelola Warung NKRI secara online. BNPT bekerjasama dengan Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK). Warung NKRI Digital yang dimaksud adalah Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI Demi Indonesia, Gerakan Informasi & Teknologi yang Aman dan Lancar (Digital).
Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahiel menjelaskan Warung NKRI Digital merupakan warung tradisional yang menjual kebutuhan sehari-hari yang dikombinasikan dengan perangkat digital guna meningkatkan penyebaran informasi, fasilitasi, edukasi dan komunikasi, serta koordinasi.
BNPT sebagai leading sector penanggulangan terorisme mengajak mitra deradikalisasi untuk memanfaatkan fasilitas ini agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Selain mendukung program deradikalisasi berbasis kesejahteraan, Warung NKRI Digital akan menjadi wadah penyebaran narasi dan wawasan kebangsaan dalam rangka meningkatkan, merajut, dan mempertahankan rasa persatuan dan kesatuan antar-sesama anak bangsa.
Dari pengawasan BNPT, radikalisasi dilakukan secara sistematis dengan memanfaatkan atribut agama. Saat ini serangan terorisme sudah berubah menjadi pendekatan yang lebih halus. Fenomena tersebut tidak boleh diabaikan. Hal itu bisa menjadi bom waktu dan berdampak pada masa depan Indonesia.
Dengan demikian, Rycko mengatakan pihaknya sudah menyusun rencana kerja BNPT tahun 2024 untuk mengatasi masalah tersebut. BNPT akan berfokus dalam membangun daya tahan dan ideologi masyarakat agar tidak terjebak dalam proses radikalisasi.
BNPT juga akan mengadakan tujuh program prioritas pada tahun 2024 yaitu program perlindungan perempuan, anak dan remaja, program pembentukan desa siap siaga, program pembentukan sekolah damai hingga program pembentukan kampus kebangsaan. Selain itu, ada juga program asesmen pegawai dengan tugas resiko tinggi, program penanganan warga negara Indonesia yang terafiliasi foreign terorist fighter (FTF) dan yang terakhir program reintegrrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga di luar lapas.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan pihaknya mendukung penuh peluncuran Warung NKRI Digital di wilayahnya. Pihaknya yakin hadirnya program dari BNPT RI ini dapat mendukung dari segi peningkatan ekonomi daerah dan juga secara umum menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah Kabupaten Klaten.
Program deradikalisasi ternyata membuahkan hasil memuaskan yang patut diapresiasi. Salah satunya yakni Lapas Kelas I Madiun berhasil membina tiga warga binaan kasus terorisme hingga mereka menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tiga warga binaan yakni BCL, HRD, dan RBM yang dipimpin Kadek Anton digelar di aula kunjungan Lapas Madiun, pada 22 Februari 2024 lalu. Ini sejalan dengan upaya Kanwil Kemenkumham Jatim dalam melaksanakan program deradikalisasi.
Kadiv Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Asep Sutandar menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan keberhasilan pembinaan di Lapas Kelas I Madiun. Pihaknya berharap warga binaan untuk terus berbuat baik, dan beradaptasi dengan lingkungan, serta aktif dalam kegiatan pembinaan. Selain itu, meminta mereka untuk menjalani sisa pidana dengan semangat dan bertingkah laku baik sebagai hamba Allah SWT dengan iman dan takwa.
Asep juga mengapresiasi jajaran yang terlibat serta memberikan penghargaan kepada instansi terkait yang bersinergi dalam program deradikalisasi, termasuk BNPT, Densus 88, BIN, Polri, TNI, serta Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun. Meski ikrar setia NKRI dianggap sebagai pencapaian, Asep menegaskan bahwa ini bukan akhir dari proses deradikalisasi. Masih terdapat perjalanan panjang untuk menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif.
Sinergitas pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat masih terus dibutuhkan untuk mengawal program deradikalisasi agar berjalan optimal, sehingga dapat memberantas radikalisme maupun terorisme hingga ke akarnya. Program ini dinilai efektif menekan dan mengurangi aksi terorisme. Sudah ratusan narapidana terorisme yang berhasil direhabilitasi dan resosialisasi ke masyarakat. Bahkan, mereka kini aktif membantu pemerintah dalam menjalankan program pencegahan terorisme baik melalui dakwah, diskusi dan berbagai aktivitas kemasyarakatan.
Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia