Jakarta-Intipnews.com:Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan yang penting dalam memperbaiki kesejahteraan keluarga.
Bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), OJK menggelar Kegiatan Edukasi Keuangan dalam rangka Hari Ibu bertema “Financial Planning for Women: Perempuan Merencanakan, Perempuan Berinvestasi” di Gedung Kemenko PMK RI, Jakarta, Senin (22/12/25).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya mengatakan edukasi keuangan masyarakat harus diarahkan pada peningkatan kesejahteraan keuangan (financial health).
“Kita tidak hanya bicara literasi dan inklusi keuangan, tetapi sudah menuju next level yaitu kesejahteraan keuangan. Kesejahteraan keuangan ini adalah bagaimana keluarga di Indonesia mampu me-manage kebutuhan sehari-hari, menyiapkan keperluan masa depan, menghadapi financial shock, baik secara makro maupun dalam keluarga, dan tetap mampu merencanakan keuangan ke depan,” kata Friderica.
Friderica juga menyambut baik kerja sama antara OJK dan Kemenko PMK RI dalam memberdayakan perempuan untuk dapat mengelola keuangannya dengan bijak.
“Kemenko PMK ini sangat penting dalam mengarusutamakan gender perempuan, terutama bagaimana kerja sama kita bermanfaat dan bersinergi, di mana OJK mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan, dan Kemenko PMK memperkuat pembangunan manusia, kesejahteraan rakyat, serta peranan keluarga dan perempuan dalam pembangunan. Kami melihat Kemenko PMK sebagai orchestrator policy pembangunan manusia di Indonesia. Ini sangat kontekstual dan penting untuk bekerja sama,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Friderica mengingatkan pentingnya kewaspadaan perempuan terhadap berbagai modus scam, fraud, pinjaman online ilegal, dan investasi palsu, serta mengajak peserta untuk aktif melaporkan indikasi penipuan keuangan melalui kanal resmi OJK.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK RI Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenko PMK RI Siti Faridah Pratikno, perwakilan Bursa Efek Indonesia, International Association of Registered Financial Consultants (IARFC), dan PT Pegadaian.
Dalam kesempatan tersebut, Woro menyampaikan dukungan penuh atas kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan melalui literasi keuangan.
“Partisipasi perempuan secara bermakna perlu diperkuat melalui peningkatan kapasitas dan pemberdayaan, salah satunya melalui literasi keuangan. Dengan literasi keuangan, akan tercipta stabilitas dan ketahanan finansial individu. Literasi keuangan juga melindungi perempuan dari risiko pinjaman online ilegal, investasi palsu, dan kekerasan ekonomi,” kata Woro.
Kegiatan edukasi tersebut terselenggara secara hybrid dengan jangkauan peserta sebanyak 480 orang terdiri dari 80 orang peserta pegawai perempuan dari Kemenko PMK RI serta Kementerian/Lembaga terkait hadir secara tatap muka dan 400 orang hadir secara online masyarakat perempuan dari seluruh segmen.
Pada sesi pemaparan materi dijelaskan lebih lanjut mengenai Pengenalan OJK, Waspada Investasi Ilegal, pengenalan Industri Pasar Modal Indonesia, pengenalan produk dan layanan tabungan emas, serta pengelolaan keuangan keluarga.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap perempuan semakin berdaya sebagai pengelola keuangan keluarga yang cerdas, waspada, dan visioner, sehingga mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.Itp.05/r







