Medan-Intipnews.com:Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, memaparkan kondisi terkini perekonomian dan sektor jasa keuangan di Sumut dalam kegiatan Media Talk bersama Media partner OJK Provinsi Sumatera Utara, Kamis 4 Desember 2025 di Cantik Manis Kafe, Medan.
Dalam paparannya, Khoirul menyampaikan bahwa struktur ekonomi Sumut masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi lebih dari 25 persen.Meski demikian, pertumbuhan ekonomi justru lebih cepat terjadi pada sektor-sektor yang sebelumnya berkontribusi kecil.
Ia menyebut, aktivitas ekonomi di Sumut masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap, namun tetap dipengaruhi oleh dinamika kebijakan dan kondisi geopolitik.
Inflasi Tinggi, Didominasi Makanan dan Minuman
Khoirul menyebut inflasi Oktober di Sumut mencapai 4,97 persen menurun dari 5 persen sebelumnya.Kontributor terbesar inflasi berasal dari makanan,minuman, dan tembakau yang dipicu oleh tingginya konsumsi masyarakat.
“Di Medan, aktivitas kuliner sangat tinggi. Tempat makan selalu penuh. Ini mempengaruhi pola konsumsi dan harga,” ujarnya.
OJK bersama pemangku kepentingan lainnya terus berupaya menurunkan tekanan inflasi melalui berbagai kebijakan.
Perbankan Tumbuh 11,68%, Medan Jadi Titik Utama
Khoirul menjelaskan bahwa sektor jasa keuangan di Sumut tumbuh di atas nasional, dengan pertumbuhan kredit mencapai 11,68 persen atau senilai Rp.333 triliun.
“Kota Medan menjadi titik pertumbuhan utama karena porsinya besar dalam penyaluran kredit,” jelasnya.
Sektor industri pengolahan dan perdagangan menjadi penerima pembiayaan terbesar, disusul sektor energi yang tumbuh hampir dua kali lipat.
Namun, ia mengingatkan adanya kenaikan risiko kredit (NPL) dibanding akhir 2024.
BPR Dorong UMKM, Tapi Risiko Naik
Pembiayaan melalui BPR/BPRS masih didominasi UMKM dengan posisi 67 persen.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor pertambangan, yang meningkat hingga 285 persen.
Meski demikian, NPL BPR/BPRS lebih tinggi dibanding bank umum, dengan kenaikan dari 5,9 persen menjadi 9,6 persen.
Pasar Modal Tumbuh, Investor Individu Meningkat
Khoirul menyampaikan jumlah investor pasar modal di Sumut mencapai 730 ribu, dengan minat terbesar pada reksadana dan saham.
Investor individu mendominasi kepemilikan saham hingga 82 persen, dan pertumbuhannya hampir dua kali lipat dari tahun lalu.
OJK Perkuat Edukasi Keuangan
OJK Sumut telah menggelar lebih dari 120 kegiatan edukasi sepanjang tahun 2025 dengan melibatkan sekitar 20 ribu peserta.
Program ditujukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama terkait perlindungan konsumen.
Komitmen Jaga Stabilitas Keuangan
Menutup paparannya, Khoirul menegaskan bahwa OJK akan terus memastikan sektor jasa keuangan di Sumut tumbuh sehat dan stabil.
“Kami ingin sektor jasa keuangan di Sumut tumbuh dan kuat. Itu komitmen kami,” ujarnya.Itp.05







