Jakarta-Intipnews.com:Pembangunan infrastruktur energi menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam memperkuat ketahanan dan mewujudkan target swasembada nasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah melaporkan capaian sektor energi kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam laporannya, Bahlil menyoroti progres pembangunan infrastruktur vital seperti program listrik desa dan proyek pengolahan minyak nasional.
“Saya melapor kepada Bapak Presiden, dipanggil. Saya memberikan laporan karena beberapa hari saya melakukan kunjungan kerja di daerah, di Sulawesi, di Sultra, di Sulut, kemudian beberapa daerah lain, khususnya berbicara tentang realisasi daripada listrik desa,” ujarnya.
Program listrik desa, kata Bahlil, menjadi salah satu prioritas utama Presiden Prabowo dalam mempercepat pemerataan energi. Pemerintah menargetkan seluruh wilayah di Indonesia sudah teraliri listrik paling lambat pada 2030.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, untuk listrik desa 2029–2030 dari 5.700 desa dan 4.400 dusun, itu harus selesai semua,” tegasnya.
Kementerian ESDM menyiapkan percepatan penyediaan listrik di 10.068 lokasi hingga 2029 yang akan menjangkau 1,28 juta calon pelanggan. Sementara pada 2025, penyediaan akses listrik di 1.285 lokasi bagi 77.616 pelanggan ditargetkan rampung.
Selain elektrifikasi, pembangunan infrastruktur pengolahan energi juga menjadi perhatian utama.
Bahlil menegaskan bahwa pada 2026 Indonesia tidak lagi mengimpor solar setelah beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.
“RDMP kilang kita yang di Balikpapan insyaallah 10 November ini akan kita resmikan. Kalau kita dorong B50 lagi untuk ke depan, berpotensi untuk supply kita bisa terjadi lebih terhadap solar, dan bisa kita ekspor,” jelasnya.
Sementara itu, Pakar Kebijakan Publik Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. David B. W. Pandie, menilai langkah pemerintah dalam memperkuat infrastruktur energi dan mengarah pada swasembada nasional sudah berada di jalur yang tepat.
“Kebijakan pemerintah saat ini sudah ke arah yang benar, tapi desain implementasi tahapannya perlu dikomunikasikan secara lebih jelas ke publik, apa yang dilakukan setiap tahap, apa indikator keberhasilannya,” ujar Prof David.
Dengan berbagai langkah tersebut, pembangunan infrastruktur energi nasional dipandang menjadi fondasi penting bagi terwujudnya kemandirian ekonomi dan ketahanan energi Indonesia menuju era swasembada nasional.Itp.r







