Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Tingkatkan Daya Saing Nasional

6
Oplus_131072

Oleh : Gavin Asadit 

Pembangunan infrastruktur di Indonesia telah menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejak dilantik pada tahun 2014, Jokowi telah menekankan pentingnya infrastruktur sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing nasional. Dalam konteks ini, berbagai proyek infrastruktur, baik di daerah urban maupun rural, telah dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan industri lokal.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pentingnya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, karena infrastruktur yang baik dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian sehingga dapat meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah tersebut yang berdampak kepada perekonomian nasional yang semakin kuat dan berdaya saing global. 

Infrastruktur yang baik adalah tulang punggung suatu negara. Tanpa infrastruktur yang memadai, potensi ekonomi suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Konektivitas yang baik antara daerah produksi dan pasar dapat meningkatkan efisiensi distribusi, menurunkan biaya logistik, dan akhirnya membuat produk lokal lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional. Dalam konteks ini, pembangunan infrastruktur menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Pemerintahan Jokowi telah meluncurkan berbagai program infrastruktur yang mencakup pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan sarana transportasi lainnya. Salah satu proyek besar yang menjadi sorotan adalah pembangunan jalan tol Trans-Jawa, yang menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Jawa. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan mempercepat arus barang serta jasa di sepanjang pulau terpadat di Indonesia.

Di samping itu, pembangunan pelabuhan dan bandara juga menjadi prioritas. Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo adalah contoh nyata dari upaya ini. Pelabuhan Patimban, yang diharapkan dapat mendukung pengembangan industri otomotif, akan memperkuat konektivitas logistik dan mempermudah akses pasar bagi produk-produk lokal. Sementara itu, Bandara Internasional Yogyakarta diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, yang merupakan salah satu andalan ekonomi Indonesia.

Selain proyek-proyek besar di Jawa, pemerintah juga memberikan perhatian pada daerah-daerah terpencil dan daerah yang kurang berkembang, seperti Maluku Utara. Dalam sebuah berita dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), disebutkan bahwa BSN mendukung pembangunan infrastruktur yang berkualitas untuk meningkatkan industri unggulan di Maluku Utara. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya fokus pada daerah pusat pertumbuhan, tetapi juga memperhatikan daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi tetapi terkendala oleh infrastruktur yang kurang memadai.

Sementara itu, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung Upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur mutu guna meningkatkan daya saing produk unggulan di pasar domestik maupun global. Senada dengan hal tersebut, Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara, Muhammad Sarmin S.Adam mengatakan daya saing produk lokal perlu ditingkatkan dengan penerapan standarisasi yang baik guna wujudkan produk unggulan yang dapat meningkatkan daya saing produk nasional di kancah global.

Dengan meningkatkan kualitas infrastruktur di Maluku Utara, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam daya saing produk lokal, terutama dalam sektor perikanan dan pertanian. Infrastruktur yang baik akan mempermudah akses petani dan nelayan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga pendapatan mereka meningkat.

Pembangunan infrastruktur di era Jokowi juga berkaitan erat dengan peningkatan konektivitas. Konektivitas yang baik tidak hanya berdampak pada transportasi fisik, tetapi juga pada konektivitas digital. Pemerintah telah berupaya untuk memperluas akses internet di seluruh Indonesia, terutama di daerah terpencil. Akses internet yang baik memungkinkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan mempromosikan produk mereka secara online.

Selain itu, konektivitas yang baik juga mempermudah aliran informasi dan inovasi. Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar menjadi kunci untuk mempertahankan daya saing. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, pelaku usaha dapat dengan mudah mendapatkan informasi terbaru mengenai tren pasar dan teknologi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing mereka.

Meski banyak kemajuan telah dicapai, tantangan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia tetap ada. Masalah pendanaan, birokrasi, dan kendala lingkungan sering kali menghambat proses pembangunan. Namun, pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan berbagai hambatan ini, termasuk dengan melibatkan sektor swasta dalam proyek-proyek infrastruktur.

Ke depan, harapan masyarakat adalah agar pembangunan infrastruktur tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada kualitas. Infrastruktur yang dibangun harus berstandar tinggi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, manfaat dari pembangunan infrastruktur dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan tidak hanya terfokus pada kepentingan bisnis semata.

Pembangunan infrastruktur di era Jokowi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing nasional. Melalui berbagai proyek yang dilaksanakan, pemerintah berupaya untuk menciptakan konektivitas yang lebih baik, memperkuat industri lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata. Meski tantangan masih ada, komitmen pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa infrastruktur Indonesia dapat bersaing di tingkat global. Dengan infrastruktur yang memadai, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara dan dunia.

.

.

 Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan