Pemilu Damai Tanpa Berita Hoax: Mempertahankan Integritas Demokrasi

8

Medan-Intipnews.com: Semakin bertambahnya pengguna media sosial dan penyebaran berita hoax, proses demokrasi seringkali terancam oleh informasi yang tidak akurat dan menyesatkan. 

“Oleh karena itu, pemilu damai tanpa berita hoax menjadi sangat penting dalam menjaga integritas demokrasi”. Ucap Meutya Viada Hafid selaku Ketua Komisi I DPR RI dalam seminar Literasi Digital bertajuk “Pemilu Damai Tanpa Berita Hoax”.

“Berita hoax atau informasi palsu dapat mengganggu proses pemilu damai ini dengan cara menyebarkan informasi yang tidak benar dan membingungkan bagi masyarakat. Hal ini bisa memicu ketegangan dan konflik di tengah-tengah proses pemilihan umum.”. Sambungnya.

Meutya Hafid juga menambahkan bahwa penting bagi setiap warga negara dan pelaku politik untuk bekerja sama dalam menjaga pemilu damai tanpa hoax. Masyarakat perlu meningkatkan literasi digital mereka, agar mampu memilah informasi yang benar dan yang tidak benar.

“Pemilu damai tanpa berita hoax adalah fondasi penting bagi demokrasi saat ini, Dengan adanya masyarakat yang teredukasi dan bertanggung jawab, serta pemimpin yang berkualitas, proses pemilihan umum dapat dijalankan dengan adil dan transparan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk berkontribusi dalam menjaga pemilu damai tanpa berita hoax demi kebaikan bersama ”. Tambahnya

Setuju dengan pendapat Meutya Hafid, Nurleli selaku Praktisi Media menjelaskan bahwa, pendidikan mengenai penggunaan media sosial dan kemampuan untuk menganalisis informasi menjadi kunci dalam memerangi berita hoax.

“Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, media, dan lembaga swadaya masyarakat dalam memantau penyebaran informasi yang tidak benar selama masa kampanye pemilu”. Ucapnya

“Tidak hanya masyarakat, partai politik dan calon pemimpin juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga pemilu damai tanpa berita hoax. Mereka harus fokus pada platform politik dan visi mereka untuk memajukan negara, daripada terlibat dalam kampanye hitam dan menyebarkan berita palsu tentang lawan politik mereka”. Tambahnya.

“Pemimpin yang memiliki integritas dan etika dalam berpolitik akan menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat dalam menjaga pemilu damai”. Sambungnya.Itp05/r