Toba-Intipnews.com : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Dr Munawar Ibrahim SKp MPH menjelaskan, jumlah stunting di Kabupaten Toba hasil evaluasi per Juni 2024 sebanyak 1095.
Jumlah ini terdapat di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Toba,yakni 16 Kecamatan,dengan rincian Kecamatan terbanyak di Kecamatan Balige sebanyak 256 kasus disusul Habinsaran 149, kasus, Ajibata 118, Nassau 117, Laguboti 99, Sigumpar 86, Uluan 63
Bonatua Lunasi 60, Tampahan 48 kasus, Siantar Narumonda 39, Pintu Pohan Meranti 15, Lumban Julu 13,
Borbor 11 kasus, Porsea 11, Silaen 8 dan Kecamatan Parmaksian 2 kasus.
Demikian disampaikan Munawar Ibrahim dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi implementasi tindak lanjut intervensi sasaran pasca intervensi serentak penanganan stunting bulan Juni 2024 se Sumut di Gedung Serbaguna Laguboti, (Jumat 09/9-2024).
Dipaparkannya, data balita bermasalah akibat gizi buruk sebanyak 4501 dengan Berat Badan tidak naik, PMT 130, Berat Badan Kurang Gizi 264, Gizi Buruk 15. Sedangkan kasus yang sudah diintervensi sebanyak 191.
Rapat yang dibuka secara resmi Sekda Toba Drs Augus Sitorus ini,dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Kadis Ketahanan Pangan Darwin Sianipar SP, Kadis BKKBN Kabupaten Toba dr Juliwan Hutapea dan para Camat dan undangan yang hadir.
Sekda meminta kepada para petugas yang menangani stunting untuk lebih serius lagi dalam menangani kasus, memberikan makanan tambahan dan lainnya.
Selain itu, Sekda meminta agar para petugas melaporkan kendala yang dihadapi di lapangan,yakni desa masing-masing.
Pada kesempatan itu, Sekda menanyakan langsung kepada peserta rapat untuk mencheck kebenaran data yang dipaparkan kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sumut.
“Kita harus kerja keras mengupayakan agar stunting tuntas sebelum masa jabatan Pak Jokowi berakhir Oktober 2024 tahun ini. Masih ada kesempatan kita dalam 2 bulan ini untuk menuntaskan stunting ,”pintanya lagi. Itp Mantap
