Binjai-Intipnews.com: Muzakarah ramadhan digagas DP Majlis Ulama Indonesia( MUI) sudah terlaksana lebih 10 tahun, pada ramadhan 1445 H atau 2024 M ,pertama menghadirkan nara sumber dari unsur perempuan. Dengan thema “ Peningkatan kualitas perempuan dalam keluarga dan masyarakat”, DR Nur Aisah Simamora LC,MA dari komisi perempuan MUI Prov. Sumut merubah situsasi muzakarah ramadhan MUI Binjai,Minggu( 31/3) di halaman kantor MUI Jalan Olahraga,Kelurahan Timbang Langkat,Kec. Binjai Timur.
Dihadiri Ketua TP PKK Kota Binjai Ny. Hj.Nurhayati Simanjuntak, Ketua Dharma Wanita Binjai.Ny. Irma Irwansyah, Kadis P3AM Kota Binjai Ny. Yushilda Usman , Ketua berbagai organisasi wanita, ka sekolah negeri,swasta dan madrasah serta unsur masyarakat memenuhi arena muzakarah. Sekum MUI Binjai H. Jafar Sidiq menyebutkan muzakarah ketiga ini istimewa, sebab nara sumber dari unsur perempuan merupakan yang perdana selama pelaksanaan muzakarah yang sudah lebih 10 tahun.” Hal ini sebagai memenuhi berbagai permintaan kaum perempuan yang selalu aktif hadir saat muzakarah” ujarnya.
Di pimpin moderatir ketua komisi perempuan MUI Binjai Ny Enni Rita didampingi notulen DR. Dahrani Kamil dan Nurdiana, oleh DR Aisah Simamora dijelaskan berrbagai landasan normatif perempuan berkualitas dalam keluarga dan masyarakat. Baik standart perempuan berkualitas : Qanitat yang bermakna perempuan yang istiqomah memegang teguh pendirian dan senantiasa berada di jalan Allah.
Kemudian standart perempuan berkualitas,, istri berkualitas, Ibu berkualitas. Yang kesemuanya mempunyai perah tersendiri. DR. Aisah Simamora juga membahas problema dari fenomena perempuan Indonesia,kekinian kontradiktif dengan standart al quran. Solusinya secara internal dan personal.. Kemudian disimpulkan Kualitas perempuan dinilai dari sebarapa besar penjiwaannya kepada peraturan Rabbnya. Yang berumplikasi pada kesadaran dalam memerankan peran utama yang menghantarkan menjadi hamba yang dirihoi Allah.
Kesetaraan kualitas laki-laki dan perempuan bersifat subtantif dan spritualis, bukan materil maupun potensi ekonomis. Serta perempuan berkualitas diuukut dari nilai ketaatannya kepada Rabbnya dan kepatuhan kepada suaminya. Generasi yang dididiknya dirumah, bukan seberapa rupiah yang bisa dihasilkannya.( itp.04)