Jakarta-Intipnews.com:Kebijakan fiskal ekspansif yang dijalankan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
Publik menilai langkah pemerintah memperluas ruang fiskal menjadi sinyal kuat pemulihan dan pemerataan ekonomi nasional.
Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menilai kebijakan fiskal pemerintah menunjukkan keberpihakan terhadap daerah dan masyarakat kecil.
“Arsitektur fiskal satu tahun terakhir menunjukkan keberpihakan yang kian kuat kepada daerah. Pemerintah berupaya agar anggaran tidak berhenti di pusat, melainkan mengalir langsung ke daerah supaya manfaatnya segera dirasakan masyarakat,” ujarnya di Jakarta.
Menurut Tamsil, strategi tersebut menjadi langkah penting agar manfaat program nasional benar-benar sampai ke bawah.
Ia mencontohkan, peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sepanjang tahun terakhir menunjukkan dampak positif kebijakan fiskal terhadap ekonomi rakyat.
“Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya memberi makan, tapi juga menghidupkan ekonomi lokal,” tegasnya.
Tamsil menilai desain fiskal pemerintahan Prabowo mencerminkan ideologi pembangunan pro-rakyat dengan fokus sektor riil seperti ketahanan pangan, koperasi desa, dan UMKM.
“Negara sedang menata ulang distribusi kesejahteraan agar manfaat pembangunan lebih nyata hingga ke pelosok,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menuturkan hasil survei menunjukkan mayoritas masyarakat mendukung kebijakan ekonomi pemerintah.
“Angka kepuasan yang tinggi ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki harapan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo,” ujarnya.
Survei IPO Mei 2025 mencatat 71 persen masyarakat mendukung efisiensi anggaran, dan 68 persen menilai Makan Bergizi Gratis berjalan baik.
Bahkan, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden 81 persen, mencerminkan optimisme arah ekonomi nasional.
Dari sisi kinerja ekonomi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04 persen (yoy) pada kuartal III-2025 menjadi bukti kebijakan fiskal ekspansif berjalan efektif.
“APBN berperan menjaga daya beli masyarakat dan mendukung dunia usaha agar lebih berdaya saing di tingkat global,” katanya.
Purbaya menjelaskan, kebijakan fiskal yang ekspansif memperkuat fondasi pertumbuhan melalui peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor.
“Kebijakan fiskal yang ekspansif diarahkan untuk memperkuat fondasi pertumbuhan, tidak hanya menjaga konsumsi tapi juga menciptakan ruang investasi baru,” terangnya.
Secara keseluruhan, publik menilai kebijakan fiskal pemerintah mampu menjaga stabilitas sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Harapan besar tumbuh agar strategi fiskal pro-rakyat tersebut berlanjut demi kesejahteraan di seluruh Indonesia.Itp.r







