Sejumlah Harga Bertahan Mahal, Pesimis Bisa Turun Dalam Waktu Dekat

23

Medan-Intipnews.com: Dari pantauan di pasar tradisional, harga beras terpantau bertahan mahal di level pengecer. Meksipun di sejumlah pedagang harga beras terpantau sedikit mengalami penurunan. Hanya saja penurunan ini tidak merata. Walaupun di level pedagang besar atau grosiran terjadi penurunan harga sekitar 200 hingga 500 rupiah per Kg.

Demikian dikatakan Ketua Pemantau Pangan Sumateea Utara Gunawan Benjamin,Jumat (1/3/2024) kepada media melalui pers rilisnya. 

Untuk rantai pasok dari kilang ke pedagang besar, harga beras mengalami penurunan hingga 500 rupiah per Kg. Baik untuk beras dalam ukuran 1 karung 10 kiloan dan 30 kiloan. Dari grosir ke pedagang pengecer mengalami penurunan sekitar 5.000 hingga 10 ribu per karung 30 Kg. Yang artinya hanya turun 166 hingga 330 rupiah per Kg nya.

Dan untuk harga beras ukuran 10 Kg, di level pedagang grosiran hanya turun 1.000 hingga 2.000 per karung. Atau sekitar 100 hingga 200 rupiah per Kg turunnya. Nah di level pedagang pengecer harga beras jadi sulit untuk mengalami penurunan. Karena besaran penurunan angkanya tidak bulat, artinya tidak dalam satuan mata uang pecahan kecil yang banyak beredar yakni 500 rupiah.

Namun, tetap ada pedagang yang menurunkan harga beras 500 per Kg di level pedagang pengecer. Dan penurunan harga beras yang tidak serentak ini menyisahkan kekuatiran bahwa ada kemungkinan harga beras sulit turun atau akan kembali naik nantinya. Hal ini lebih dikarenakan oleh masa panen serentak yang mulai berakhir di awal maret ini.

Untuk mengharapkan harga beras turun, Sumut membutuhkan pasokan yang lebih banyak dari wilayah luar Sumut. Dan intervensi Bulog harus dilakukan dengan pasokan beras yang lebih banyak. Agar terjadi penurunan lebih serentak. Disisi lain, sejauh ini pemerintah berupaya untuk terus menambah pasokan beras dalam jumlah besar dari impor. Yang muncul dugaan bahwa Sumut juga tidak bisa berharap banyak beras dari luar Sumut khususnya wilayah Jawa.

Sementara itu, sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya terpantau masih bertahan mahal. Diantaranya adalah cabai merah dan cabai rawit yang bertahan di atas 50 ribu per Kg. Kentang dikisaran 17 ribu per Kg dari yang biasanya 5 ribu hingga 7 ribu per Kg. Tomat 15 ribu per Kg dari yang umumnya 5 ribuan per Kg. Telur ayam naik 100 hingga 300 rupiah per butir dalam dua pekan terakhir.

Dan terakhir yang mulai mengalami kenaikan adalah gula pasir naik dari 17 ribu per Kg, menjadi 18 ribu per Kg di sejumlah pedagang pengecer. Tekanan harga yang begitu besar yang terjadi belakangan ini lebih dipengaruhi oleh sisi pasokan serta kenaikan biaya input produksi. Sementara demand atau permintaan sejauh ini masih sama. Dan peluang demand naik jelang Ramadhan sangat terbuka.Itp05/r